Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengumpulkan para menteri dan kepala lembaga di Istana Negara, Jakarta, Selasa, 15 Oktober 2018, untuk rapat kabinet paripurna membahas tentang evaluasi penanganan bencana alam. Dalam pengantarnya, Jokowi menyampaikan soal penanganan gempa bumi di Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Tengah.
Baca: Jokowi Pangkas Birokrasi Pencairan Dana untuk Korban Gempa Lombok
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Untuk korban gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Jokowi meminta agar uang bantuan dari pemerintah segera diberikan ke masyarakat. Terlebih, kata dia, pemerintah telah menyederhanakan pencairan uang bantuan ini dari 17 prosedur menjadi 1 prosedur saja.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Jangan sampai uangnya sudah diberikan tapi tidak bisa dicairkan. Sehingga satu prosedur tetapi dengan akuntabilitas yang memang betul-betul bisa dipertanggungjawabkan nanti," katanya.
Menurut Jokowi, ia tidak ingin ada lagi masyarakat korban bencana kesulitan mencairkan bantuan karena prosedur yang berbelit-belit. Ia berujar akan menagih laporan terkini soal pencairan dana ini ke pihak terkait kamis lusa.
Baca: Sri Mulyani: Anggaran Perbaikan Gempa Lombok Sudah Cair Rp 1,9 T
Adapun terkait penanganan gempa bumi dan tsunami di Kota Palu, Kabupaten Donggala, dan Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Jokowi minta fokus pada penanganan pengungsi, evakuasi, dan pelayanan medis. "Termasuk di dalamnya juga distribusi bantuan logistik kita pastikan itu merata dan menjagkau semua wilayah yang terdampak," ucapnya.
Sementara itu, Jokowi memerintahkan agar pasar dan toko segera dibuka supaya roda ekonomi kembali berputar. Di sisi lain, ia berharap kantor-kantor pemerintahan dan layanan publik juga segera beroperasi.
Baca: Jokowi Janjikan Insentif untuk Gedung yang Ramah Disabilitas
Secara umum, Jokowi minta agar para menteri memperhatikan sistem peringatan dini dan memberikan pendidikan tentang bencana ke masyarakat. "Edukasi mengenai kebencanaan, kesiapan manajemen bencana, itu betul-betul kita perhatikan di seluruh daerah rawan bencana yang petanya sudah kita tahu semua di mana," kata Jokowi.