Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan program redistribusi tanah kemungkinan akan selesai tahun depan. Kepala negara optimistis pembagian sertifikat tanah ke warga dapat dikebut dengan digitalisasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jokowi menyampaikan ini dalam acara program redistribusi sertifikat tanah kepada warga di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur pada Selasa, 30 April 2024. Eks Gubernur Jakarta ini mengatakan selama 10 tahun dia menjabat sebagai presiden urusan konflik tanah selalu menjadi keluhan utama warga.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Salah satu penyebabnya, kata Jokowi, adalah karena mereka tidak memegang sertifikat. Dari 126 juta sertifikat yang harus dibagikan, Jokowi menyebut sisa yang harus dibagikan sekitar 3 hingga 6 juta yang perlu dirampungkan.
“Kalau-kalau meleset ya tahun depan lah. Presiden baru urusi sisa, sedikit.. Syukur-syukur bisa tahun ini semua,” ucap Jokowi dalam sambutannya.
Dalam sambutannya, Jokowi menyebut dia membagikan sekitar 10.300 sertifikat tanah di Kabupaten Banyuwangi. Angka ini diklaim sebagai jumlah yang terbanyak selama dia membagikan sertifikat.
Jokowi mengatakan bentuk sertifikat elektronik akan mempermudah proses penyelesaian redistribusi tanah. Dia juga mendapat laporan dari Menteri Agraria dan Tata Ruang sekaligus Badan Pertanahan Nasional Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bahwa mafia tanah saat ini berkurang sebab sudah banyak warga yang pegang sertifikat.
Pemerintah mengharapkan lahan yang telah mendapat serifikat iti bisa produktif seperti digunakan untuk menanam padi hingga jagung. Jika sertifikat dipakai untuk agunan, Jokowi meminta masyarakat dapat memanfaatkan untuk usaha produktif.
DANIEL A. FAJRI
Pilihan Editor: Warga Desa Temurejo Tagih Sertifikat Tanah ke Jokowi: Mohon Diselesaikan Sebelum Turun Jabatan