Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Jokowi Tak Tanggapi Surat AHY, Demokrat Sebut Kasusnya Berkaitan dengan Moeldoko

Rachland Nashidik meminta Presiden Jokowi mengurus persoalan anak buahnya Moeldoko yang diduga ingin mengambil alih Partai Demokrat.

4 Februari 2021 | 16.19 WIB

Rachland Nashidik. Twitter/@RachlanNashidik
Perbesar
Rachland Nashidik. Twitter/@RachlanNashidik

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Demokrat Rachland Nashidik meminta Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengurus persoalan anak buahnya, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko yang diduga ingin mengambil alih Partai Demokrat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hal ini disampaikan Rachland menanggapi pernyataan Menteri Sekretaris Negara Pratikno bahwa Presiden Jokowi tak perlu menjawab surat tersebut. Pratikno mengatakan polemik Demokrat adalah persoalan internal partai.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Pak Pratik, Pak Moeldoko itu orang Istana, anak buah Presiden Jokowi, bukan 'internal' Partai Demokrat," kata Rachland lewat akun Twitternya, Kamis, 4 Februari 2021. Rachland mempersilakan cuitan itu dikutip.

Rachland mengakui memang ada segelintir kader Demokrat yang tak puas dengan kepemimpinan ketua umum Agus Harimurti Yudhoyono. Dia menyebut dinamika semacam itu wajar ada di partai politik mana pun. Persoalan menyangkut para kader pun akan diselesaikan dengan mekanisme internal partai.

Baca: Pengamat Sebut Ada Upaya Belokkan Isu Kudeta Demokrat Jadi Masalah Soliditas

Namun, kata Rachland, yang menjadi persoalan kemudian adalah dugaan keterlibatan Moeldoko dalam gerakan kudeta partai. Rachland menganggap posisi Moeldoko sebagai Kepala Staf Kepresidenan tak bisa diabaikan.

"Begini saja. Kami urus masalah internal kami dengan kader-kader itu. Pak Jokowi urus masalah 'internal' Istana dengan Pak Moeldoko," kata Rachland.

Rachland juga mengingatkan perlunya Jokowi bersikap mengenai masalah ini. "Perlu dicegah impresi publik bahwa perilaku politik buruk yang berhasil kami bongkar itu adalah hal yang diizinkan Presiden," ujar dia.

Menteri Sekretaris Negara Pratikno sebelumnya mengakui Istana telah menerima surat dari Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang ditujukan kepada Presiden Jokowi. "Kami sudah menerima surat itu dan kami rasa kami tidak perlu menjawab surat tersebut karena itu perihal dinamika internal partai. Itu adalah perihal rumah tangga internal Partai Demokrat yang semuanya sudah diatur di dalam AD/ART," ujar Pratikno, Kamis, 4 Februari 2021.


BUDIARTI UTAMI PUTRI | DEWI NURITA

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus