Kaca mata berpigmen

ADA yang sering terlupakan: sinar matahari sesungguhnya punya sifat jahat. Fraksi ultraviolet yang memancarkan dari permukaan surya, sebagaimana sering dilansir para ahli, punya potensi membangkitkan penyakit kanker kulit dan katarak mata. Tubuh manusia sendiri, sebetulnya, punya kemampuan untuk meredamnya. Ketika sinar ultraungu itu datang menyengat, tubuh mengeluarkan pigmen melanin untuk melindungi kulit dari kemungkinan buruk itu. Pigmen yang sama, konon, beroperasi pula pada organ mata. Sayangnya, ketika usia menginjak 40 tahunan, melanin pada mata sering tak efektif lagi dalam melindungi tuannya. Bukan apa-apa, jumlah pigmen. itu bisa menyusut sebanyak dua pertiga bagian. Sehingga, kelompok manusia di atas 40 tahun boleh dibilang sebagai kelompok yang rawan. James Galas, ahli fisika dari Universitas Negeri Texas di San Antonio, AS, kini datang menawarkan "pertolongan" untuk kelompok separuh baya tadi. Lewat perusahaannya Gal-Tech. Inc. juga di San Antonio, Galas menawarkan Melanite, jenis kaca mata baru yang lensanya diberi lapisan melanin sintetis, tipis. Galas mengklaim bahwa melanin sintetisnya bisa berperan lebih dari melanin asli. Dia mampu menyerap sebagian radiasi surya. Sebagian lagi dibaurkan, dan, tentu saja, sebagian yang lain dipantulkan. Sinar ultraviolet ditanggung tak menyentuh mata. Sedangkan fraksi lain, cahaya tampak dan inframerah, dikurangi jumlahnya, sehingga yang diterima mata hanya radiasi yang berjumlah seperlunya saja. Soal model kaca matanya, kata Galas, ya seperti kaca mata yang banyak beredar di pasaran. Harganya pun bisa bersaing. Galas memancang harga Rp 160-Rp 240 ribu sebuah.