Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

IDI Ungkap HMPV Telah Ditemukan Sejak 2001

IDI mengungkapkan virus HMPV pertama kali dilaporkan di Belanda pada 2001.

9 Januari 2025 | 17.54 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi HMPV. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Penanggulangan Penyakit Menular Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Erlina Burhan, mengatakan virus human metapneumovirus (HMPV) telah ditemukan oleh Belanda sejak 2001. Kala itu, kata dia, sebelum memasuki pada 2000 banyak orang yang telah mengalami gejala yang mirip dengan virus HMPV, yakni batuk dan flu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Nah jadi sebelum tahun 2000-an itu waktu itu banyak sekali orangnya batuk dan pilek," ujar Erlina Burhan dalam diskusi 'Rekomendasi PB IDI mengenai HMPV' melalui platform zoom pada Rabu, 8 Januari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Erlina mengatakan setelah dilaporkan adanya virus yang mirip dengan HMPV, seorang saintis dari Belanda melakukan pemeriksaan spesimen penyakit ini. Hingga awal 2021, virus ini diberikan julukan baru oleh para saintis tersebut, yakni HMPV.

Virus HMPV pun ramai diperbincangkan belakangan ini karena ada lonjakan kasus di Cina. Di negeri ginseng, virus ini memang merebak setiap musim dingin tiba seperti sekarang.

Adapun saat ini, Kementerian Kesehatan mengkonfirmasi bahwa virus HMPV disebut telah masuk di Indonesia dan baru membuat heboh di masyarakat. Menurut Erlina, hal ini karena seseorang yang terinfeksi virus tersebut tidak pernah diperiksa oleh dokter atau para ahli yang menangani penyakit ini.

Erlina mengatakan virus HMPV ini karena hampir mirip dengan gejala penyakit batuk dan flu seperti pada umumnya. "Kenapa enggak diperiksa? Karena memang penyakit pernafasan akut yang disebabkan oleh virus HMPV ini gejalanya mirip dengan flu dan ringan-ringan saja," kata dia.

Menurut Erlina, gejala awal terpapar virus HMPV adalah demam, flu hingga batuk. Meskipun begitu, Erlina menuturkan batuk yang dialami saat terkena virus ini hanya berupa batuk kering.

"Gejala demam, tapi tidak selalu demam kadang-kadang hanya flu saja dan batuknya umumnya batuk kering hanya sebagian kecil yang berdahak," ujar Erlina.

Gejala lain bila terpapar virus HMPV ini adalah nyeri otot, sakit kepala atau pusing serta kondisi tubuh selalu mengalami kelelahan. "Ada nyeri otot, ada sakit kepala dan kemudian kelelahan, males makan dan itu tadi ada kadang-kadang penyempitan saluran nafas dari penyakit HMPV," kata Erlina.

Erlina juga menyebutkan virus HMPV juga makin parah bila seseorang telah mengidap penyakit bawaan, seperti asma. Virus ini dapat menyebar pada area paru-paru hingga menyebabkan sesak nafas pada penderita asma.

"Virus HMPV ini itu ada gejalanya bisa memberat kalau memang pasiennya sudah punya asma sebelumnya, sehingga terjadilah serangan asma sehingga jadi wheezing ada mengi," kata Erlina.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus