Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Kemenkes: Skrining Kesehatan Gratis Dimulai Serentak pada Februari

Ada setidaknya 40 jenis komponen kesehatan yang akan dicek dalam skrining kesehatan gratis yang dilakukan di bulan Februari.

9 Januari 2025 | 17.32 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin ditemui di kantornya di Kuningan, Jakarta, 9 Januari 2025. TEMPO/Hanin Marwah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) merencanakan pengadaan skrining atau cek kesehatan gratis mulai bulan depan. Pihaknya telah berkoordinasi dengan Presiden Prabowo Subianto yang nantinya akan menentukan tanggal pasti penerapan program skrining kesehatan tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Skrining gratis memang kami sudah laporkan ke Pak Presiden. Rencananya memang di bulan Februari, yang nanti waktunya akan ditentukan oleh Pak Presiden,” ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat ditemui di kantornya pada Kamis, 9 Januari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Prabowo mengadakan program cek kesehatan gratis bagi warga yang sedang merayakan ulang tahun. Program tersebut menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 sebesar Rp 3,2 triliun.

Menurut keterangan Budi, pelaksanaan tersebut nantinya akan diadakan secara serentak di seluruh Indonesia. Untuk saat ini, Kemenkes mengklaim sosialisasi program tersebut siap untuk dimulai bulan ini.

"Saya akan menghadap Bapak Presiden sekali lagi, tapi kesiapan kami, kami sudah akan mulai minggu depan berkomunikasi, mensosialisasikan dengan seluruh aparat-aparat daerah. Jadi kita akan lakukannya sih, rencananya serentak di seluruh Indonesia," kata Budi.

Secara umum, ada tiga komponen kesehatan yang akan dicek pada skrining gratis, yakni tekanan darah, gula darah, serta lemak darah atau kolesterol. Budi menyatakan, skrining tersebut diarahkan untuk mencegah penyakit-penyakit penyebab kematian tertinggi di Indonesia, yaitu stroke dan penyakit jantung.

Menurut Budi, dengan melakukan pengecekan, akan lebih banyak pasien yang dapat mengetahui dan mengobati lebih awal masalah kesehatan yang mereka miliki di puskesmas. “Enggak usah sampai kemudian kena stroke, cancer, cuci darah, segala macam kalau ini diukur. Asal skriningnya gratis. Nah, ini yang ingin kami kejar duluan sebenarnya,” kata dia.

Adapun pada penerapannya, Kemenkes akan bekerja sama dengan 10 ribu puskesmas dan 15 sampai 20 ribu klinik swasta untuk pengecekan kelompok masyarakat usia balita, dewasa, dan lajut usia. Kemudian, untuk kelompok usia pelajar dengan maksimal usia 18 tahun, pengecekan akan dilakukan di lingkungan sekolah masing-masing dan bisa dilakukan tidak hanya di hari ulang tahun.

Langkah tersebut, kata Budi, demi memenuhi kebutuhan pengecekan 280 juta rakyat yang menjadi sasaran skrining. “Karena enggak mungkin ini dilakukan di rumah sakit-rumah sakit saja, kurang. Karena ini kan banyak sekali, masif, ratusan juta,” ucapnya.

Budi mengatakan ada setidaknya 40 jenis komponen kesehatan yang akan dicek dalam skrining gratis yang dilakukan. Nantinya, 40 jenis tersebut dibagi dan disesuaikan dengan kelompok usia masyarakat yang mengikuti pengecekan.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus