Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Kaleidoskop 2023: Mahfud Md Cawapres Pendamping Ganjar Pranowo setelah Gagal 2019, Sandiaga Uno Tersingkir

Megawati Soekarnoputri mengumumkan calon wakil presiden pendamping Ganjar Pranowo adalah Mahfud Md, pada Rabu 28 Oktober lalu.

26 Desember 2023 | 07.04 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Di penghujung 2023 tampaknya menjadi tahun dengan kenangan manis bagi pria kelahiran Sampang, Mandura, yaitu Mohammad Mahfud Mahmodin alias Mahfud Md. Tahun itu menjadi awal perjalanan politiknya sebagai calon wakil presiden mendampingi Ganjar Pranowo di pemilihan presiden atau Pilpres 2024. Mahfud disebut-sebut pernah gagal menjadi calon wakil presiden pendamping Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada 2019 silam.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Syahdan, pada 28 Oktober lalu, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP Megawati Soekarnoputri mengumumkan calon wakil presiden pendamping Ganjar Pranowo adalah Mahfud Md. Mantan presiden ke-5 itu menilai Mahfud merupakan sosok yang berpengalaman dalam pemerintahan.  "Calon wakil presiden yang akan mendampingi Pak Ganjar Pranowo adalah Bapak Prof. Dr. Mahfud MD," kata Megawati dalam deklarasi calon wakil presiden Ganjar Pranowo yang digelar di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Usai Megawati mengumumkan Mahfud, para hadirin di gedung itu berdiri sembari bersalawat  menyambut calon presiden dan calon wakil presiden, Ganjar Pranowo–Mahfud Md., keluar menuju panggung. Saat itu Ganjar Pranowo tampak mengenakan setelan kemeja dan celana serba hitam, sedangkan Mahfud tampil mengenakan batik hijau khas Kalimantan dan songkok hitam.  

Megawati menyebut Mahfud Md sosok yang punya pengalaman lengkap di lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Juga, kata Megawati, Mahfud Md mumpuni di bidang hukum. “Dikenal rakyat sebagai pendekar hukum dan pembela wong cilik,” kata Megawati.

Dalam deklarasi itu, Megawati didampingi Plt Ketua Umum PPP, M. Mardiono, Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo, dan Ketua Umum Hanura Oesman Sapta Odang, dan Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud.  Pengumuman calon wakil itu dilakukan satu hari sebelum pendaftaran di Komisi Pemilihan Umum pada 19 Oktober besok. 

Sehari sebelum Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan itu diumumkan sebagai calon wakil presiden pendamping Ganjar, pada Selasa malam, 17 Oktober lalu, Mahfud bertemu dengan Megawati di kediaman Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat. Dalam pertemuan selama dua jam itu, Mahfud mengaku berdiskusi soal masalah negara, hukum, dan korupsi dengan bekas presiden kelima RI itu. 

Sementara, dalam penunjukannya sebagai calon wakil presiden, Mahfud mengatakan tidak diminta duit atau ditanya soal kesiapan finansial. “Kan dulu ramai isunya kalau enggak punya uang, enggak bisa jadi cawapres atau capres. Harus nyetor ke pimpinan partai. Ini sepeserpun sungguh tidak,” kata Mahfud malam itu. 

Selain itu, Mahfud Md mengaku sempat kaget karena Megawati maupun pimpinan partai koalisi lainnya tidak menanyakan perihal modal finansial atau uang kampanye yang dimiliki Mahfud. “Bagi saya surprise betul saya tidak ditanya uang kampanyenya bagaimana, uang saksi bagaimana. Enggak ada,” ujarnya. 

Sandiaga Uno Tersisih dari Calon Wakil Presiden Pendamping Ganjar Pranowo

Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sandiaga Uno tak terpilih menjadi bakal calon wakil presiden untuk mendampingi Ganjar Pranowo. Sandiaga sebelumnya disebut-sebut sebagai salah satu kandidat kuat pendamping bekas Gubernur Jawa Tengah itu.

Meski Sandiaga tak parkir sebagai calon wakil presiden, tetapi ia menghadiri acara pengumuman nama Mahfud sebagai bakal cawapres pendamping Ganjar yang digelar di Kantor DPP PDIP waktu itu. Pemilik nama lengkap Sandiaga Salahudin Uno ini datang sekitar pukul 09.20 WIB dengan mengenakan kemeja putih dan peci hitam turun dari mobil dan langsung memasuki kantor DPP PDIP.

Sandiaga mengatakan pengumuman bakal cawapres tersebut merupakan tonggak sejarah dan dirinya bersyukur diberikan kesehatan mengikuti acara ini. "Ini untuk Indonesia yang lebih maju," kata Sandi pada Rabu,18 Oktober 2023.

Juru bicara Partai Persatuan Pembangunan atau PPP Ahmad Baidowi mengatakan Sandiaga Uno legowo kursi cawapres Ganjar diduduki oleh Mahfud MD. Sandiaga sebelumnya disebut-sebut sebagai salah satu kandidat kuat pendamping Ganjar.

“Alhamdulillah Pak Sandi itu legowo, dengan berbesar hati karena itulah realitas politik, karena masa depan masih panjang. Tadi bahkan hadir ke acara deklarasi, itu bukan sesuatu yang mudah lho, saya sendiri enggak bisa membayangkan,” kata Ahmad Baidowi, Rabu, 18 Oktober 2023.

Politikus PDIP Deddy Sitorus mengatakan pemilihan Mahfud MD sebagai cawapres Ganjar sebenarnya sudah dilakukan sejak sepekan lalu. “Momentumnya baru sekarang (diumumkan),” kata Deddy kepada Tempo saat ditemui di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, pada Rabu, 18 Oktober 2023.

Sementara itu, Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, mengatakan hari ini momentum yang penting bagi para elite partai pengusung Ganjar Pranowo sebagai presiden. Dia menyebut calon wakil presiden Ganjar Pranowo adalah sosok akan yang berjuang bagi bersama bagi Indonesia raya.


Mahfud Md Kenakan Kemeja Putih yang Sama saat Gagal Jadi Cawapres Jokowi 5 Tahun Lalu

Sehari setelah pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud Md dideklarasikan untuk mengikuti ajang pemilihan presiden atau Pilpres 2024, mereka bergegas mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Mahfud Md mengatakan dirinya memakai kemeja putih yang ia gunakan lima tahun lalu saat gagal menjadi cawapres Jokowi di Pilpres 2019. 


"Hari ini saya memakai baju putih yang lima tahun lalu saya siapkan ke KPU. Dulu tidak jadi dipakai, meskipun sudah jadi," kata Mahfud di Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, sebelum berangkat ke KPU, pada 19 Oktober 2023. 


"Tetapi ternyata ada pesan Tuhan di baju ini. Ditunda dulu untuk dipakai ke KPU dan hari ini dipakai untuk mendaftar lagi," katanya menambahkan.


Pada pertengahan Agustus 2018 silam, Mahfud secara terbuka berbicara tentang keputusan Jokowi yang memutuskan untuk tidak mengangkatnya sebagai calon wakil presiden dalam pemilihan presiden 2019. Mahfud membagikan kisah ini dengan rinci dalam salah satu program televisi nasional.

Bahkan, Mahfud telah diminta untuk mengukur baju yang akan digunakan saat ia dan pasangan calon presiden akan melakukan deklarasi. Permintaan ini datang dari Istana untuk membuatkan baju sesuai ukurannya. Namun, pada Kamis malam, tanggal 9 Agustus 2018, keputusan ini tiba-tiba berubah.

Padahal, sore itu, Mahfud Md pun telah bersiap dan diperintahkan menunggu di Restoran Tesate yang terletak di seberang Plataran Resto, Menteng, Jakarta Pusat, pada hari yang sama. Mahfud berada di Restoran Tesate yang terletak tepat di seberang Plataran Resto. Restoran tersebut hanya dipisahkan oleh persimpangan jalan.

Mahfud sudah mempersiapkan diri dengan mengenakan kemeja putih dan celana panjang hitam. Kemeja itu bukan kemeja yang diukur di Istana, tetapi miliknya sendiri. Konon, kemeja yang sudah diukur tersebut masih ada di Istana. "Tapi baju yang saya pakai baju saya sendiri bukan yang dari presiden, karena baju dari presiden kan mau dipakainya besoknya," terang Mahfud.

Mahfud Md yang sudah menunggu saat-saat pengumuman cawapres, tiba-tiba ditelepon oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno. Ia memerintahkan Mahfud untuk kembali ke tempat semula. “Pak Mahfud, sepertinya ada perubahan. Coba bapak kembali dulu ke tempat semula,” ujar Mahfud menirukan perkataan Pratikno. Setelah itu, barulah diketahui bahwa Jokowi, calon incumbent saat itu, tak jadi memilihnya jadi cawapres.

Jokowi akhirnya mengumumkan Ma’ruf Amin, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) saat itu untuk mendampinginya menjadi cawapres pada Kamis 9 Agustus 2018 di Restoran Plataran, Menteng, Jakarta. Tempat yang sama di mana Mahfud sudah menunggu. Pasangan Jokowi-Ma’ruf akhirnya memenangi Pilpres 2019 mengalahkan pasangan Prabowo-Sandiaga.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus