Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu aktivis kemerdekaan Papua, Filep Karma ditemukan warga meninggal dunia di pantai Base G Jayapura pada Selasa, 1 November 2022 sekitar pukul 07.00 WIT. Saat itu, warga yang hendak menyelam untuk mencari ikan menemukan korban sudah tergeletak dengan kondisi tubuh membengkak di bibir pantai.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Disarikan dari Antara, Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) Jayapura Kombes Victor Mackbon di Jayapura menjelaskan jenazah Filep Karma segera dievakuasi ke RSUD Jayapura. Namun pihak keluarga menolak untuk dilakukan autopsi terhadap jenazah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dari keterangan pihak keluarga terungkap korban berkomunikasi terakhir kali pada Kamis 27 Oktober 2022 sebelum akhirnya keluar rumah dengan tujuan ingin menyelam untuk menangkap ikan.
Victor menyatakan saat ini pihaknya masih dalam proses penyelidikan dalam kasus tersebut. Aparat kepolisian turut menggandeng Komnas HAM Papua untuk menyelidiki penyebab kematian Filep. "Digandengnya Komnas HAM Papua agar lebih transparan," kata Victor.
Jenazah Filep Karma dimakamkan di TPU Waena, Expo Waena, Distrik Heram, Kota Jayapura, Papua, Rabu malam, 2 November 2022. Selain itu pihak kepolisian juga menyiagakan sebanyak 250 personel untuk mengamankan pemakaman tokoh Papua Merdeka Filip Karma di Jayapura. Ribuan warga Papua mengiringi mobil jenazah Filep Karma, mengantarkannya ke peristirahatan terakhirnya.
Baca: Filep Karma Aktivis Kemerdekaan Papua Dikabarkan Meninggal
Profil Filep Karma
Mengutip Jubi.co, pria bernama lengkap Filep Jacob Samuel Karma ini lahir pada 15 Agustus 1959 di Biak, Papua. Filep Karma lahir dari keluarga yang cukup terpandang. Ayahnya, Andreas Karma, merupakan mantan Bupati yang selama 20 tahun mengabdi di Kabupaten Jayawijaya dan Kabupaten Yapen Waropen saat Orde Baru masih berkuasa. Andreas Karma juga pernah memimpin ekspedisi jalan darat dari Wamena ke Jayapura selama tiga bulan pada 1968.
Filep mengenyam pendidikan di SD Kristus Raja Dok V, SMP Negeri I Dok V, dan SMA Negeri I Abepura. Ia kemudian lanjut berkuliah di Universitas Sebelas Maret (UNS) jurusan Ilmu Politik pada 1979 dan lulus pada 1987.
Setelah lulus, ia sempat menjadi pegawai negeri sipil (PNS) di di Kantor Diklat Pemerintah Provinsi Papua. Pada 1997, dia melanjutkan pendidikan di Asian Institute of Management, Manila, Filipina. Di Filipina, Filep Karma sangat terkesan karena di Filipina hak asasi manusia sangat dihormati pasca jatuhnya mantan Presiden Ferdinand Marcos.
Filep Karma kembali ke Tanah Air pada 28 Mei 1998. Kepulangannya ke Indonesia bersamaan dengan gelombang reformasi yang menjatuhkan Presiden Soeharto dari kekuasaannya. Hal itu membuat tekadnya bulat untuk memperjuangkan kemerdekaan Papua.
ANNISA FIRDAUSI I SDA
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.