Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Sosial berencana memperluas fungsi Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Sensorik Netra Tumou Tou Manado, Sulawesi Utara. Rencana itu disampaikan oleh Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial, Kementerian Sosial, Harry Hikmat saat berkunjung ke balai pada Minggu, 20 Desember 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Harry Hikmat mengatakan Balai Rehabilitasi Sosial Disabilitas Netra Tumou Tou Manado berdiri di atas tanah seluas lima hektare. Dengan tempat sebesar itu, maka fungsinya dapat ditambah untuk melayani ragam disabilitas selain difabel netra.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Harry mencontohkan ruang musik yang bisa diperluas sehingga tidak hanya menjadi tempat berlatih difabel netra, namun juga bisa mengajak difabel daksa dan sebagai tempat terapi penyandang disabilitas mental intelektual.
"Balai semacam bisa ditingkatkan fasilitas dan fungsinya supaya siapa saja bisa memanfaatkannya," kata Harry Hikmat. Kementerian Sosial akan merenovasi Balai Disabilitas Netra Manado ini pada tahun depan.
Selain ruang musik, Harry Hikmat juga menyoroti instalasi produksi yang bisa dikembangkan untuk membuat produk yang lebih variatif. Selama ini instalasi produksi di Balai Disabilitas Netra Manado digunakan untuk membuat abon cakalang atau sambal roa.
Harry berharap dengan semakin luasnya fungsi balai disabilitas tersebut, maka terwujud penguatan dengan mengoptimalkan kemampuan masing-masing ragam disabilitas. Harry Hikmat optimistis difabel netra, tuli, difabel wicara, penyandang disabilitas fisik dapat bekerja sama dan menghasilkan sesuatu yang produktif. "Kami mendorong balai ini menjadi layanan rehabilitasi sosial mutifungsi," katanya.