Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Ricuh Menjemput Jenazah Lukas Enembe

Pengantaran jenazah Lukas Enembe berujung ricuh. Polisi memburu provokator kericuhan yang menyebabkan belasan orang terluka itu.

29 Desember 2023 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Arak-arakan warga saat membawa peti jenazah mantan Gubernur Papua Lukas Enembe ke tempat persemayaman di Koya Tenga, Kota Jayapura, Papua, 28 Desember 2023. ANTARA/Gusti Tanati

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

JAKARTA – Kepolisian Daerah Papua memastikan akan memburu sejumlah orang yang diduga sebagai provokator dalam kericuhan dalam proses pengantaran jenazah Lukas Enembe, mantan Gubernur Papua, ke rumah duka pada Kamis pagi, 28 Desember 2023. Polisi kini tengah mengumpulkan dokumentasi rekaman video untuk mencari biang kerusuhan yang sempat meluas di sejumlah wilayah Jayapura tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kami lakukan penindakan setelah situasi tenang," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua Komisaris Besar Ignatius Benny Ady Prabowo, kemarin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Benny mengatakan kericuhan bermula ketika massa mengarak peti jenazah Lukas dari Bandar Udara Sentani ke kompleks Sekolah Teologia Atas dan Kejuruan Injil (Stakin) Papua di Kabupaten Jayapura. Tak lama berselang, ketika arak-arakan tiba di depan Stakin Papua, massa di barisan depan menyerang aparat keamanan yang sedang berjaga. “Penyebabnya masih kami selidiki. Namun, selain menyerang petugas, massa merusak kendaraan dan bangunan di sekitar lokasi,” kata Benny.

Lukas Enembe meninggal di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto pada Selasa lalu, 26 Desember. Sebelumnya, mantan Gubernur Papua itu dinyatakan bersalah dalam kasus korupsi berupa penerimaan suap dan gratifikasi selama menjabat pada 2013 sampai 2022.

Dalam putusan terbaru perkara tersebut, yang diketok pada 6 Desember lalu, majelis hakim Pengadilan Tinggi DKI Jakarta memperberat hukuman terhadap Lukas dari semula 8 tahun menjadi 10 tahun penjara. Hakim juga memperbesar hukuman denda dari semula Rp 500 juta menjadi Rp 1 miliar. Dalam putusan banding tersebut, uang pengganti yang harus dibayar Lukas juga bertambah, dari semula Rp 19,6 miliar menjadi Rp 47,8 miliar. 

Terdakwa mantan Gubernur Papua, Lukas Enembe, menyapa pengunjung setelah menjalani sidang vonis atau putusan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, 19 Oktober 2023. TEMPO/Febri Angga Palguna

Kemarin, jenazah Lukas diterbangkan ke Jayapura untuk dimakamkan. Tiba di Bandara Sentani pukul 09.15 WIT, peti jenazah sudah ditunggu oleh massa yang ingin mengaraknya sembari berjalan kaki menuju rumah duka.   

Menurut Petrus Bala Patyyona, kuasa hukum Lukas, pihak keluarga tak bisa menolak permintaan massa tersebut. Namun, saat arak-arakan berada di sekitar kompleks Stakin, sejumlah orang berlarian melawan arah. Sebagian orang pun terluka di bagian kepala. “Di sini mulanya terjadi kericuhan. Tapi kami tidak mengetahui apa yang terjadi di depan sana,” kata Petrus. “Saya baru mengetahui bahwa yang terluka itu adalah penjabat Gubernur Papua."

Kepolisian mencatat sebanyak 14 orang terluka dalam kericuhan di Sentani, kemarin. Seorang di antaranya adalah penjabat Gubernur Papua, Ridwan Rumasukun, yang terluka pada bagian kepala. Selain itu, sebanyak 6 unit kendaraan dan 28 bangunan rusak, di antaranya terbakar.  

Kepala Kepolisian Resor Kota Jayapura Komisaris Besar Victor Dean Mackbon mengatakan massa pengantar jenazah Lukas Enembe diprovokasi untuk menyerang petugas keamanan. Akibatnya, Kepala Polres Jayapura juga terluka akibat lembaran batu. Selain itu, massa merusak kendaraan dinas kepolisian yang terparkir di lokasi kejadian. “Kami mengimbau massa agar tidak tersulut oleh provokasi yang dilakukan pihak tidak bertanggung jawab,” kata Victor.

Polisi melihat kondisi mobil yang dibakar massa di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, 28 Desember 2023. ANTARA/Gusti Tanati

Kericuhan Meluas 

Selain mengakibatkan korban di kalangan petugas keamanan dan pejabat pemerintahan, kericuhan kemarin membuat seorang jurnalis terluka. Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jayapura Lucky Ireeuw mengatakan sejumlah orang mengeroyok wartawan CNN Indonesia, Arie Bagus Purnomo, yang tengah bertugas mendokumentasikan arak-arakan pengantar jenazah Lukas Enembe di dekat Pasar Lama Sentani. 

Pengeroyokan itu terjadi ketika seseorang berupaya merampas telepon seluler Arie yang digunakan untuk merekam arak-arakan. Arie berupaya mempertahankan alat kerjanya itu dengan memasukkannya ke dalam pakaian. Sejumah orang lantas memukul dan menendang Arie. Pengeroyokan tersebut berakhir setelah petugas kepolisian datang. Arie kemudian dijemput oleh rekannya untuk dilarikan ke Rumah Sakit Yowari. “Hasil pemeriksaan menunjukkan tempurung lutut kanan korban cedera,” kata Lucky.

AJI Jayapura mengecam perbuatan yang mencederai kebebasan pers tersebut. Lucky meminta semua jurnalis tetap mengutamakan keselamatan dalam melakukan peliputan di Jayapura, Papua. "Kami berharap masyarakat memahami bahwa tugas pers menyampaikan informasi yang sesuai dengan fakta dan independen," ujarnya.

Warga memeluk peti jenazah mantan Gubernur Papua, Lukas Enembe, saat persemayaman di Koya Tengah, Kota Jayapura, Papua, 28 Oktober 2023. ANTARA/Gusti Tanati

Selain di wilayah Sentani, kericuhan dikabarkan pecah di Kompleks Lampu Merah, Kampung Waena, Distrik Heram, Kota Jayapura, sekitar pukul 20.00 WIT. Sumber Tempo mengatakan sejumlah bangunan rumah terbakar di area tersebut. Di wilayah Kotaraja, Jayapura, sejumlah orang tak dikenal juga dikabarkan melempari bangunan rumah toko dan kendaraan yang terparkir dengan batu. “Kami belum mengetahui siapa pelakunya. Kami tarik diri karena situasi tidak kondusif,” katanya.

Komisaris Besar Ignatius Benny Ady Prabowo menyatakan belum mengetahui ihwal terjadinya insiden pengeroyokan jurnalis dan perusakan bangunan di wilayah lainnya ini. Dia meminta para korban yang dirugikan segera melaporkan kejadian tersebut kepada kepolisian. “Agar dapat segera kami lakukan penyelidikannya,” kata Benny.

Antisipasi Setelah Pemakaman Lukas Diundur 

Menurut Petrus Bala Patyyona, proses pemakaman Lukas Enembe yang semula dijadwalkan pada Kamis kemarin terpaksa urung terlaksana karena jenazah terlambat tiba di rumah duka. Massa, kata dia, berkeras ingin mengantar Lukas dengan berjalan kaki. 

Jenazah Lukas Enembe akan dikebumikan di Kompleks Timoramo, yang terletak di antara kediamannya dan Pos Pekabaran Injil Gereja Injili Di Indonesia (GIDI) Jemaat Dea Pasifik di Koya Tengah, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura. “Permintaannya agar dimakamkan di samping gereja yang baru dibangun,” kata Petrus.

Sementara itu, Kepala Polda Papua Inspektur Jenderal Mathius Fakhiri mengimbau massa agar tidak lagi melakukan tindakan vandalisme dalam pemakaman Lukas Enembe. Dia berharap massa menunjukkan rasa belasungkawa dengan cara yang benar, yang tidak merugikan atau mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat lainnya. "Kami memberikan toleransi selama pengantaran jenazah," kata Mathius. "Namun, jika terjadi aksi lanjutan setelah pemakaman, kami tidak akan segan untuk melakukan tindakan tegas."

ANDI ADAM FATURAHMAN
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus