Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Kepala BGN Bilang Keracunan Makan Bergizi Gratis di Sukoharjo karena Salah Olah

Sebanyak 40 siswa mengalami keracunan setelah menyantap menu makan bergizi gratis pada Kamis, 16 Januari 2025

16 Januari 2025 | 20.25 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ketua Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana ditemui usai rapat bersama Komisi IX DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, 6 Januari 2025. TEMPO/Hammam Izzuddin

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana mengatakan kasus keracunan makan bergizi gratis di SDN Dukuh 03 Sukoharjo akibat kesalahan teknis pengolahan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebanyak 40 siswa mengalami keracunan setelah menyantap menu makan bergizi gratis pada Kamis, 16 Januari 2025. Sepuluh di antaranya mengalami mual. “Itu akibat teknis pengolahan,” kata Dadan dalam keterangan tertulis, 16 Januari 2025. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dadan menjelaskan 40 siswa makan ayam yang dimarinasi. Setelah tahu ada yang mual, semua ayam ditarik dan diganti telur. Siswa yang mual sudah dirawat petugas dan pulih. Namun, Dadan belum bisa menjelaskan masalah yang terjadi dalam teknik pengolahannya. 

“Detailnya menyusul ya, tetapi menu ayam krispi itu ditarik untuk yang lain dan diganti telur rebus, dan yang lain tidak mengalami seperti 40 orang,” katanya. 

Kepala SDN Dukuh 03 Sidoarjo, Lilik Kurniasih, mengatakan peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 09.30 WIB. Saat itu makanan tiba di sekolah pada pukul 09.00 WIB. Makanan tersebut disantap oleh para siswa. Namun, beberapa siswa merasa mual dan pusing setelah makan.

"Ada yang merasa mual, pusing, dan ada satu anak yang muntah," kata Lilik seperti dikutip dari Antara. 

Dari 200 siswa yang ada di sekolah tersebut, ada sekitar sepuluh anak yang merasa mual setelah makan. Ia mengatakan para siswa yang merasakan gejala tersebut merupakan siswa kelas 1-6. Mereka juga mengaku mencium bau basi dari ayam tepung yang menjadi lauk dari menu hari ini.

Selain ayam tepung, menu hari ini ada nasi putih, sayur wortel tahu, buah naga, dan susu. Usai kejadian tersebut, makanan yang masih tersisa langsung ditarik oleh para guru.

Pihak sekolah langsung menghubungi tim Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) terkait dan petugas kesehatan dari Puskesmas Sukoharjo Kota. "Tadi langsung ditangani oleh petugas, dan langsung diberi obat. Alhamdulillah langsung tertangani," ujar Lilik.

Kepala Puskesmas Sukoharjo Kota Kunari Mahanani mengatakan Kodim 0726 Sukoharjo yang mengelola SPPG telah mengakui proses pemasakan ayam kurang matang. "Ayamnya tidak matang, sudah diakui dari Kodim," katanya.

Eka Yudha Saputra

Eka Yudha Saputra

Alumnus Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. Bergabung dengan Tempo sejak 2018. Anggota Aliansi Jurnalis Independen ini meliput isu hukum, politik nasional, dan internasional

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus