Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Kepala BNPB Minta Pemda Sukabumi Antisipasi Cuaca Ekstrem Pekan Depan

BNPB meminta Kabupaten Sukabumi mengantisipasi cuaca ekstrem yang diprediksi terjadi pada 10 hingga 20 Maret mendatang.

9 Maret 2025 | 06.46 WIB

Petugas gabungan dari TNI, Polri dan BNPB mengevakuasi warga korban banjir dengan perahu karet di perumahan Pondok Gede Permai, Bekasi, Jawa Barat, 4 Maret 2025. Menurut data BPBD Kota Bekasi 20 titik banjir di Bekasi akibat luapan dari pertemuan Kali Cikeas dan Kali Cilengsi dengan ketinggian 20 - 300 cm. Antara/ Fakhri Hermansyah
Perbesar
Petugas gabungan dari TNI, Polri dan BNPB mengevakuasi warga korban banjir dengan perahu karet di perumahan Pondok Gede Permai, Bekasi, Jawa Barat, 4 Maret 2025. Menurut data BPBD Kota Bekasi 20 titik banjir di Bekasi akibat luapan dari pertemuan Kali Cikeas dan Kali Cilengsi dengan ketinggian 20 - 300 cm. Antara/ Fakhri Hermansyah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB Letjen Suharyanto meminta kepada pemerintah daerah Kabupaten Sukabumi mengantisipasi cuaca ekstrem yang diprediksi terjadi pada 10 hingga 20 Maret mendatang. Menurut dia, pemerintah daerah Sukabumi perlu mewaspadai cuaca ekstrem pasca bencana banjir dan longsor beberapa waktu lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Dia mengatakan, antisipasi itu bisa dilakukan dengan segera menggelar operasi modifikasi cuaca. "Sehingga bencana banjir dan longsor di Sukabumi tidak terulang kembali," katanya saat meninjau lokasi terdampak bencana di Kecamatan Simpenan dan Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat, dikutip dari keterangan resminya, Sabtu, 8 Maret 2025.

Dia menilai wilayah Sukabumi tergolong khusus dalam peristiwa bencana banjir dan longsor. Karena itu, Suharyanto bakal meminta BMKG untuk menganalisis wilayah Sukabumi mana saja yang berstatus bahaya.

"Karena Sukabumi sangat khusus, kalau nanti akan dilakukan operasi modifikasi cuaca dan Bupati berkeinginan, saya akan meminta BMKG untuk menganalisis," ucapnya.

Adapun saat ini BNPB telah menyiapkan sebanyak empat pesawat untuk melakukan operasi modifikasi cuaca. Sejumlah pesawat itu disiagakan untuk operasi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.

Berdasarkan data BNPB per 7 Maret 2025, tercatat sebanyak 125 kepala keluarga atau 229 jiwa mengungsi, sedangkan tanah longsor berdampak pada 32 kepala keluarga (99 Jiwa). Total korban meninggal dunia tiga orang dan hilang lima orang.

BNPB juga mencatat sebanyak 155 rumah warga terdampak banjir. Satu di antaranya mengalami kerusakan berat.

Sedangkan akibat tanah longsor di Sukabumi, sebanyak 6 unit rumah rusak berat, 8 rumah alami kerusakan sedang, 9 rumah rusak ringan, dan 18 rumah lainnya terdampak longsor. 

Selain tempat tinggal, kerusakan juga terjadi pada jembatan. BNPB mencatat sebanyak 3 jembatan rusak berat dan 3 lainnya mengalami kerusakan sedang.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus