Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nusa

Kesehatan Lingkungan Pengaruhi Tingkat Pencemaran Sungai Citarum

Sebanyak 70,13 persen pencemaran air Sungai Citarum diakibat limbah domestik.

1 Juni 2021 | 20.01 WIB

Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jabar Dewi Sartika. (Foto: Aldien/Biro Adpim Jabar)
Perbesar
Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jabar Dewi Sartika. (Foto: Aldien/Biro Adpim Jabar)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
INFOJABAR - Meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan (kesling), baik sanitasi maupun Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum adalah sebuah keharusan. Dengan begitu maka dapat meningkatkan mutu kesehatan masyarakat juga menekan pencemaran Sungai Citarum.
 
Terlebih, berdasarkan data Direktorat Pengendalian Pencemaran Air Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, sebanyak 70,13 persen pencemaran air Sungai Citarum diakibat limbah domestik. 
 
Plt. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Barat (Jabar) Dewi Sartika mengatakan, kunci dari peningkatan kesling di DAS Citarum adalah kolaborasi dari semua pihak. Yaitu mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, sampai masyarakat. Hal itu dia katakan dalam Workshop Kesehatan Lingkungan dalam rangka Mendukung Program Citarum Harum via konferensi video, Senin, 31 Mei 2021. 
 
Masih banyak masyarakat yang buang sampah dan buat hajat di aliran sungai membuat kualitas air menurun.
 
"Tugas kita semua bagaimana mengubah perilaku masyarakat di sepanjang sungai dapat berperilaku hidup sehat dan bersih," ujar Dewi berdasarkan rilis resmi tim Humas Jabar. 
 
Sementara itu, Kepala Seksi Kesling, Kesehatan Kerja, dan Olahraga, Dinkes Jabar, Yuntina Erdani mengatakan, pihaknya fokus pada pengelolaan sanitasi dasar dengan program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di mana output-nya adalah PHBS dan outcome-nya menurunkan angka penyakit berbasis lingkungan. Itu dalam rangka mendukung program Citarum Harum.
 
Terdapat lima pilar dalam STBM, yakni menekan angka buang air besar (BAS) sembarangan, meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mencuci tangan dengan sabun, mengelola air minum dan makanan di rumah dengan benar, mengelola sambah rumah tangga dengan aman dan benar, dan mengelola limbah cair di rumah tangga dengan benar. 
 
Untuk mewujudkan kelima pilar tersebut, kata Yuntina, sudah banyak program dan kegiatan yang dilakukan sejak program Citarum Harum bernama Citarum Bestari. Mulai dari melakukan pemicuan STBM sampai pelatihan STBM kepada petugas kesehatan dan kader serta tokoh agama/tokoh masyarakat yang berada di DAS Citarum. 
 
"Kemenkes ada anggaran dari APBN. Anggaran tersebut diberikan langsung kepada masyarakat melalui Tim Kerja Masyarakat (TKM) yg dibentuk oleh masyarakat. Anggaran ini berupa pembangunan fisik untuk membangun sarana jamban dg septiktanknya dan sarana CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun)," tutur dia. 
 
Yuntina mengatakan, sejumlah langkah nyata di tengah masyarakat terkait STBM dengan PHBS-nya sudah dilakukan, seperti menggerakkan bank sampah, rekayasa sanitasi dasar (Teknologi Tepat Guna) dan melakukan komposting. 
 
"STBM ini output-nya perubahan perilaku masyarakat," ucapnya. 
 
Adapun Koordinator Substansi Pengamanan Limbah dan Radiasi Direktorat Kesehatan Lingkungan Ditjen Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) Sofwan mengatakan, beban pencemaran Sungai Citarum akan berkurang bilamana masyarakat menerapkan lima pilar STBM dan berperilaku hidup bersih dan sehat.
 
Karena, Sofwan berharap seluruh daerah di DAS Citarum menerapkan lima pilar STBM dengan sebaik-baiknya. Apalagi STBM ini sudah masuk ke program kesehatan, baik dari tingkat pemerintah pusat, daerah, sampai pemerintah desa. 
 
"Bagaimana masyarakat untuk tidak membuang sampahnya, limbahnya, ke saluran air dan termasuk sumber-sumber air, sungai-sungai kecil yang muaranya masuk Sungai Citarum," kata Sofwan. (*)
 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Prodik Digital

Prodik Digital

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus