Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Berebut Dukungan di Muktamar NU

Lima nama calon diprediksi muncul menjelang pemilihan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Sebanyak 1.900 muktamirin mengikuti muktamar secara langsung, sisanya secara online.

22 Desember 2021 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Gedung PBNU, Jakarta, 7 Desember 2021. ANTARA/Indrianto Eko Suwarso

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Lima nama calon diprediksi muncul menjelang pemilihan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.

  • Sebelum muktamar, para anggota sudah membahas materi-materi penting yang akan dibawa ke sidang utama.

  • Enam komite memaparkan program dalam muktamar, di antaranya, keagamaan aktual, organisasi, hingga sejumlah rekomendasi hal aktual yang terjadi di Tanah Air.

JAKARTA – Lima nama calon diprediksi muncul menjelang pemilihan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Ketua Panitia Pelaksana Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama, Imam Aziz, mengatakan munculnya banyak nama pada detik-detik terakhir sebelum pemilihan merupakan hal biasa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dia menjelaskan, dalam tahap penjaringan, sangat mungkin muncul nama yang sebelumnya tak pernah disebut-sebut bakal ikut bursa pemilihan kursi pemimpin Nahdlatul Ulama. Nantinya, nama-nama tersebut diseleksi guna memenuhi batas minimal perolehan suara untuk melanjutkan ke tahap berikutnya. Batas minimal ke tahap voting untuk pemilihan Ketua Umum PBNU adalah setiap bakal calon harus mengantongi 100 suara dukungan. "Kalau yang masuk 100 suara, lanjut. Tapi, kalau enggak, ya, enggak,” ujar Imam, kemarin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sejumlah nama digadang-gadang bakal bersaing dalam bursa pemilihan calon Ketua Umum PBNU. Mereka adalah inkumben Said Aqil Siroj dan Katib Aam PBNU Yahya Cholil Staquf. Belakangan, muncul nama Wakil Ketua PBNU periode 2010-2015, As'ad Said Ali; dan Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Timur, Marzuki Mustamar, yang bakal meramaikan bursa pemilihan.

Muktamar ke-34 NU bakal berlangsung di Lampung selama dua hari mulai Rabu ini hingga lusa. Sebanyak 1.900 muktamirin diundang untuk mengikuti sidang secara langsung. Adapun ribuan peserta lainnya menghadiri muktamar secara online. Pelaksanaan muktamar kali ini maju dari tanggal yang seharusnya. Awalnya, muktamar dijadwalkan digelar pada 23-25 Desember 2021. Perubahan tanggal muktamar ini disesuaikan dengan kondisi pandemi dan rekomendasi dari Satuan Tugas Penanganan Covid-19.

Meski agenda sidang dimajukan dan dipadatkan dalam dua hari, Imam memastikan pembahasan selama muktamar tetap berkualitas. Sebelum muktamar, para anggota sudah membahas materi-materi penting yang akan dibawa ke sidang utama. Menurut dia, ada enam komite yang akan memaparkan program, di antaranya keagamaan aktual, organisasi, dan sejumlah rekomendasi hal aktual yang terjadi di Tanah Air. “Saat muktamar, materi pembahasan hanya sedikit dan peserta bisa langsung meresmikan keputusan. Jadi, tidak mengurangi kualitas pembahasan karena sudah dibahas sebelum muktamar," ujar Imam.

Dalam kesempatan terpisah, Ketua PBNU Saifullah Yusuf alias Gus Ipul mengatakan persiapan Yahya Cholil Staquf sebagai calon ketua berjalan lancar. Ia mengklaim dukungan untuk Yahya makin menguat. "Yahya sudah di Lampung. Dukungan terus menguat," ucap Gus Ipul.

Menurut dia, Yahya sudah dipersiapkan menjadi Ketua Umum PBNU sejak lama. Bahkan ia mengklaim mendiang mantan Ketua Umum PBNU, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, ikut mempersiapkan sosok Yahya sejak lama.

Kemarin sore, Yahya menggelar bincang sore dengan awak media di arena Muktamar NU. Jauh sebelumnya, menurut Gus Ipul, Yahya telah berziarah dan menemui para kiai sepuh guna meminta restu untuk maju sebagai kandidat. “Ziarah makam itu tradisinya santri. Ada yang diekspos, ada juga yang tidak. Responsnya positiflah," kata Gus Ipul.

Yahya Cholil Staquf. Dok. TEMPO/Fakhri Hermansyah

Yahya mengklaim mendapat dukungan mayoritas untuk maju sebagai calon Ketua Umum PBNU. Menurut dia, dukungan terhadapnya sudah solid. Dia menuturkan telah mendapat laporan bahwa Gus Ipul dan teman-teman saat ini mengurus keberangkatan 469 delegasi ke muktamar tersebut. Mereka merupakan perwakilan dari pengurus wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) dan pengurus cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) seluruh Indonesia. “Jadi, dia mengurus 469 dari 519 delegasi aktif. Jadi, ya, silakan hitung sendiri suara dukungannya," ujar Yahya. Ratusan delegasi, kata dia, sudah solid menyatakan dukungan.

Gus Ipul mengatakan sudah ada 24 PWNU yang mendukung Yahya Staquf untuk maju dalam pemilihan ketua umum. Ada juga dua rais aam dari tiga PWNU lain yang mendukung. "Jadi, sudah jalan dan tetap solid. Nanti, nama calon diprediksi akan bertambah di lapangan. Saya masih sering komunikasi dengan wilayah-wilayah yang belum menyatakan dukungan bagi Gus Yahya, seperti PWNU DKI," kata Gus Ipul.

Adapun Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj mengklaim telah mengantongi dukungan dari sejumlah pengurus PWNU di daerah. "Insya Allah siap-siap dukungan dari mana saja," katanya. Sejumlah PWNU menyatakan kembali mendukung Said Aqil Siroj untuk kembali menjadi Ketua Umum PBNU.

Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj saat menyatakan maju sebagai calon Ketua Umum PBNU periode mendatang, Jakarta, 8 Desember 2021. TEMPO/Magang/Dika Yanuar

Ketua Tanfidziyah PWNU Sumatera Barat, Ganefri, mengatakan Nahdlatul Ulama masih membutuhkan pemikiran-pemikiran Kiai Said Aqil Siroj untuk memimpin PBNU. PWNU Sumatera Barat menilai kepemimpinan Said Aqil mampu membesarkan NU. Ini merupakan ketiga kalinya Said Aqil Siroj mencalonkan diri menjadi Ketua PBNU untuk lima tahun ke depan. Rencana program dan strategi Said Aqil Siroj adalah setiap PWNU/PCNU memiliki perguruan tinggi serta rumah sakit. Hal ini merupakan salah satu rencana program yang menjadi kenyataan selama dua periode kepemimpinan Said Aqil dan menjadi gagasan yang menarik minat Nahdliyin.

MAYA AYU PUSPITASARI | EGI ADYATAMA | DEWI NURITA | ANTARA
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus