Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Asrama mahasiswa Tambrauw di Yogyakarta mengalami pemotongan aliran listrik dan air sebab belum membayar tagihan. Melansir dari jubi.co.id ketua asrama Tambrauw di Yogyakarta, Maximus Sedik menyampaikan tunggakan tersebut di antaranya ialah air Rp 75 juta, listrik Rp 15 juta, dan pajak bumi bangunan Rp 6 juta. Sehingga total tagihan yang harus dibayar sebesar Rp 96 juta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Setahun lebih menunggak, mahasiswa asal Kabupaten Tambrauw, Papua Barat yang tengah menempuh pendidikan di Yogyakarta mengeluhkan pemutusan aliran listrik dan air.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lebih lanjut Maximus menerangkan kewajiban Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tambrauw untuk membayar listrik, air, pajak bumi dan bangunan sebab seluruhnya merupakan aset pemerintah dengan nomor kode aset 01-03-01-01-11-10-005-0001.
“Karena aset ini berstatus hukum sebagai milik Pemerintah Kabupaten Tambrauw. Pemerintah jangan banyak beralasan bahwa tidak ada anggaran. Kalau tidak ada anggaran, pemerintah harus transparan soal anggaran supaya publik dan kami mahasiswa bisa tahu,” kata dia, ketika diwawancarai Jubi.id melalui telepon selular, Ahad, 7 November 2021.
Ketua asrama Tambrauw di Yogyakarta ini menjelaskan pemerintah sudah tidak membayar listrik dan air sejak awal pandemi Covid-19. Sehingga asrama tempat mahasiswa Tambrauw tinggal mengalami pemutusan listrik dan air akibat tagihan yang membengkak. Ia meminta kepada Pemkab Tambrauw untuk secepatnya membayar tagihan listrik dan air tersebut. Sebab mahasiswa yang tinggal di asrama Tambrauw Yogyakarta memerlukan listrik dan air sebagai kebutuhan dasar hidup untuk belajar, mandi dan memasak.
Dikarenakan pemutusan aliran listrik dan air, penghuni asrama sampai menumpang mandi di minimarket dekat asrama setiap harinya. “Sekarang sudah satu minggu (listrik dan air diputus), dan selama dua hari ini kami menumpang mandi di Indomaret. Cucian juga sama,” kata Romario John Sowe, seorang penghuni asrama.
PUSPITA AMANDA SARI