Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Lomba Dukung SBY dan JK

Yudhoyono dan Kalla berlomba menunjukkan dukungan untuk tim nasional sepak bola di Piala Asia. Dibatasi aturan protokoler.

23 Juli 2007 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PERTANDINGAN” itu dimulai ketika Zinedine Zidane bertandang ke Indonesia awal bulan ini. Grup Danone, sponsornya, mengirim surat undangan ke Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk menghadiri jamuan makan malam dengan bintang sepak bola asal Prancis itu, sejak akhir Mei lalu.

Awalnya, Zidane tak dijadwalkan bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Tapi, dua hari sebelum kedatangan Zidane, pada 6 Juli, rencana itu berubah. Sumber Tempo menuturkan, seorang utusan menghubungi Danone untuk menghadirkan bintang keturunan Aljazair itu ke Istana. ”Waktunya harus sebelum makan malam Zidane dengan Wapres,” demikian sumber itu.

Danone kalang-kabut mengubah jadwal. Akhirnya, Zidane, yang bercelana jins dan baju batik, diterima Presiden pada Jumat pagi. Ia sempat unjuk kebolehan mengolah bola di halaman belakang Istana. Rencana Zidane yang semula disusun untuk pagi itu digeser ke esok harinya. Adapun agenda Zidane untuk Sabtu pagi dimampatkan waktunya.

Makan malam Zidane bersama Wakil Presiden tetap digelar. Namun jamuan itu dilakukan tertutup. Versi resminya, Zidane tidak ingin makan malamnya diliput pers. Tapi Jusuf Kalla kabarnya ”mengalah”: ia tak ingin publikasi media massa tentang pertemuan SBY dan Zidane di Istana terganggu oleh pemberitaan perihal santap malam itu.

Heru Lelono, anggota staf khusus Presiden, membantah kabar bahwa Presiden mendadak ingin bertemu dengan Zidane. ”Saya sudah diberi tahu Presiden lima hari sebelum kedatangannya,” Heru menjelaskan. ”Pak Presiden bahkan minta saya mengajak anak saya, yang memang penggemar sepak bola.”

Tapi beberapa orang di lingkaran Wakil Presiden sempat gerah atas perubahan jadwal yang mendadak itu. Menurut sumber Tempo, mereka lalu membicarakan soal ini dengan JK. RI-2 malah menenangkan mereka. ”Sudahlah, nanti kan saya bisa tampil di event yang lebih besar, Piala Asia,” ujar Kalla, seperti ditirukan sumber itu.

Kurang dari sepekan setelah kehadiran Zidane di Jakarta, kejuaraan sepak bola Piala Asia 2007 pun digelar di Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Vietnam. Tim nasional Indonesia, yang satu grup dengan Arab Saudi, Korea Selatan, dan Bahrain, berlaga di Jakarta.

Sehari sebelum pertandingan pertama melawan Bahrain, Senin dua pekan lalu, Jusuf Kalla menyambangi tempat latihan tim Merah-Putih di Lapangan ABC, Senayan. Ia membakar semangat tim agar berusaha menjadi juara. ”Kalau bisa menang, tak usah khawatir soal bonus,” ujarnya.

Semangat para pemain benar-benar ”menyala”, apalagi ditimpali dukungan penonton Indonesia yang sungguh solid. Bambang Pamungkas dan kawan-kawan mampu menekuk Bahrain 2-1. Lawan berikutnya adalah Arab Saudi. Para suporter semakin berkobar memberi dukungan.

Kini giliran Yudhoyono menyambangi pemain. Tidak di lapangan, Presiden bertemu dengan para pemain di Hotel JW Marriott, tempat tim nasional menginap. ”Jangan sia-siakan harapan seluruh masyarakat Indonesia,” kata Presiden kepada para pemain. Ia pun hadir di Gelora Bung Karno pada saat pertandingan. Siapa nyana: Indonesia kalah 1-2 oleh Arab Saudi.

Satu pertandingan tersisa: melawan Korea Selatan. Jusuf Kalla sudah menyatakan akan hadir. Rencananya, ia akan datang hanya dengan pengawalan kecil dan tanpa protokoler. ”Istilah Pak JK, pengawalan incognito,” ujar sumber Tempo.

Sehari sebelum pertandingan, JK mendatangi para pemain di tempat latihan. Ia menyatakan Indonesia akan mengalahkan Korea Selatan 1-0. ”PSSI sudah menjanjikan bonus,” ia menambahkan.

”Umpan” yang sudah disiapkan tim Jusuf Kalla itu ternyata gampang dibaca. Pada Senin malam, pesan pendek (SMS) dari bagian pers Istana kepada para jurnalis mengabarkan Presiden akan menonton langsung di Senayan. Kalla pun urung ke stadion. Aturan protokoler memang tak membolehkan Presiden dan Wakil Presiden di satu acara.

Kalla menyaksikan kekalahan 0-1 Indonesia oleh Korea Selatan di rumah dinasnya, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat. Ia ditemani Nyonya Mufida dan para wartawan.

Budi Setyarso

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus