Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Lurah dobel

Sulaiman, 43, lurah terpilih di desa wringin, situbondo tak pernah dilantik bupati. tetapi sulaiman lain yang dipilih camat, yang dilantik. beranjak dari fitnah dan latar belakangnya di pg wringin anom. (nas)

25 Oktober 1986 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TIGA tahun lalu Sulaiman, 43, sudah terpilih sebagai kepala desa Wringin Anom, Situbondo, Jawa Timur. Namun, sampai sekarang, ia tak kunjung dilantik. "Salah saya, apa?" tanyanya -- tanpa jelas ditujukan kepada siapa. Padahal, bukan tanpa pengorbanan ia sampai terpilih menjadi lurah. Sebelumnya, 17 tahun lelaki pendek berkumis melintang itu bekerja sebagai pegawai PG (Pabrik Gula) Wringin Anom, pada bagian produksi. Akhirnya, ia melihat kesempatan pekerjaan yang lebih memberinya status. Yakni menjadi kepala desa. Maka, ia pun bertarung dengan 6 orang lainnya untuk merebut dukungan penduduk. Sulaiman menang, waktu itu. Bahkan ia telah diberi tahu bahwa akan dilantik bupati di pendopo kabupaten, bersama 17 kepala desa lainnya yang baru terpilih, akhir 1984. Tapi, ternyata, ia tak dipanggil ke pendopo, tanpa alasan yang jelas sementara yang lain disahkan menjadi kepala desa. Padahal, ia telanjur melepaskan pekerjaannya di PG Wringin Anom, sehingga "jadilah saya pengangguran," keluh Sulaiman. Kabar dan isu lalu bersimpang siur. Puluhan surat kaleng diterimanya. Ada yang menuding ia menyogok penduduk untuk memilihnya. Ada yang menuding tak punya ijazah, bahkan juga menyebutnya PKI. Sulaiman lalu melaporkan nasibnya ke inspektorat wilayah, bahkan juga ke DPP Golkar, yang, menurut pengakuannya, diterima oleh salah seorang Wakil Sekjen Akbar Tanjung. Tapi nasibnya tetap tak berubah. Bahkan setahun lalu, di Wringin Anom telah diangkat pejabat sementara (pjs) kepala desa -- seorang pegawai kecamatan yang kebetulan namanya sama, Sulaiman. Sementara itu bulan lalu, ada seorang yang mengaku utusan DPP Golkar datang ke rumahnya untuk mengecek persoalan itu, dan mengucap, "Selamat, ya, sudah dilantik, 'kan," tanpa menyadari ada dua Sulaiman yang berbeda. Sulaiman yang pjs kepala desa, kepada TEMPO, berlagak tidak tahu-menahu soal itu. "Yang namanya Sulaiman kepala desa Wringin Anom, ya, saya ini. Tidak ada yang lain," ucapnya. Adapun Mahfudz, Camat Panarukan yang membawahkan wilayah Wringin Anom, memilih berkata, "No comment." Sedang Bupati Situbondo, Margono Samsidi, ketika membatalkan pelantikan Sulaiman -- pilihan penduduk -- yang sudah dijadwalkan, hanya menyebut bahwa pemilihan yang sudah lewat tidak sah. Tanpa menjelaskan alasannya. Ada dugaan, yang berkembang di masyarakat, kegagalan Sulaiman untuk dilantik menjadi kepala desa berkaitan dengan pekerjaannya dulu di PG Wringin Anom. Sulaiman, menurut beberapa sumber, dikenal "bersih" dalam bekerja. Ia disebut tak pernah ikut bermain curang, misalnya mempermainkan angka rendemen (kadar gula) tebu yang akan merugikan para petani. Bahkan Sulaiman pula yang telah berjanji meningkatkan penghasilan warga Wringin Anom yang sebagian besar bertani tebu -- separuh dari areal sawah di situ selalu ditanami tebu. Sikap ini yang, oleh orang-orang, dianggap tidak disenangi oleh kalangan PG, yang lalu berupaya menggagalkan keinginan Sulaiman untuk menjadi kepala desa. Anggapan ini dibantah oleh pihak PG. "Pemilihan kepala desa itu urusan Pemda Situbondo, kalau soal produksi gula, kami tahu," kata seorang staf PG Wringin Anom. Bukan hanya Sulaiman yang kecewa. Penduduk pun gusar. "Dia tak punya cacat baik, dan jujur. Karenanya, pantas ia dipilih oleh penduduk," kata Salim, 50, seorang warga setempat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus