Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud Md pernah mendapat tawaran untuk maju sebagai calon gubernur Jawa Timur dari koalisi Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Amanat Nasional. Namun tawaran tersebut ditolak oleh Mahfud Md dengan alasan tak tertarik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepada Tempo, Mahfud menceritakan jika dirinya telah dihubungi oleh ketiga partai tersebut sejak November 2017 untuk menjadi calon gubernur di Pilgub Jatim 2018. “Tapi dengan penuh hormat dan terima kasih, saya menyatakan tidak bersedia,” kata Mahfud saat dihubungi Tempo pada Senin, 8 Januari 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain ketiga partai itu, menurut Mahfud, puluhan kiai dari kawasan Tapal Kuda Jawa Timur sempat meminta dirinya untuk maju sebagai calon gubernur Jawa Timur. “Kembali saya jawab dengan ta’dzim bahwa saya tidak bersedia,” kata Mahfud.
Mahfud mengatakan, jika dirinya tidak pernah membayangkan untuk maju sebagai calon gubernur karena mengaku tertarik pada bidang hukum dan keagamaan saja. “Membayangkan ikut Pilgub itu saja sudah capek, apalagi melakukannya.” kata dia. “Passion saya kan di bidang hukum dan sosial keagamaan.”
Bendahara PAN Jawa Timur Agus Maimun mengatakan apabila sampai hari ini koalisi Partai Gerindra, PAN, dan PKS belum menentukan calon untuk Pilgub Jatim, koalisi poros baru tersebut akan bubar. “Ketiga partai akan menyatakan sikap masing-masing," kata dia saat dihubungi Tempo pada Sabtu sore, 6 Januari 2018.
Adapun Gerindra masih optimistis dengan poros baru. Menurut Wakil Ketua Gerindra Jatim, Hendro, poros baru bakal mengumumkan calon di detik-detik akhir. "Mengikuti arahan DPP," kata dia. Namun dia enggan menyebut calon yang akan diusung.
Sejak putri Abdurrahman Wahid, Yenny Wahid menolak pinangan Gerindra, hingga kini koalisi partai ini belum memutuskan calon yang akan diusung di Pilgub Jawa Timur. Pasangan calon yang dipastikan mendaftar adalah Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak yang Partai Golkar, PKB, PPP dan Nasdem. Sedangankan Saifullah Yusuf atau Gus Ipul masih menunggu wakil pengganti Abdullah Azwar Anas.