Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bekas Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud Md. yakin Prabowo Subianto tak bakal memintanya menjadi tim pemenangan untuk Ketua Umum Gerindra itu saat maju sebagai calon presiden dalam pilpres 2019. "Enggak akan diminta," kata Mahfud saat ditanyai awak media di kantor DPP Partai Solidaritas Indonesia, Jakarta, Ahad, 22 April 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bahkan, Mahfud yakin tak bakal diminta menjadi juru kampanye oleh mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus itu. "Kan terbukti sudah gagal," kata Mahfud sambil tertawa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mahfud adalah ketua tim kampanye nasional bagi pasangan calon Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dalam pilpres 2014. Namun, saat itu dia mengundurkan diri sebelum Prabowo dinyatakan kalah dalam kompetisi politik itu.
Meski jawaban Mahfud sudah mantap, awak media terus mendesak Mahfud mengenai spekulasi dirinya diajak kembali bergabung bersama Prabowo dalam pilpres mendatang. Dia pun kembali menegaskan jawabannya. "Saya enggak bakal diminta karena sudah gagal."
Baca: Zulkifli Hasan Sambut Baik Masuknya Mahfud...
Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research & Consulting atau SMRC Djayadi Hanan pernah mengatakan cawapres Prabowo adalah figur yang harus bisa mencuri suara Jokowi. "Prabowo akan menghadapi situasi yang berbeda dengan pilpres 2014 dan lebih sulit," ujar Djayadi, Maret lalu.
Saat itu, sejumlah nama yang masuk radar cawapres Prabowo, yaitu Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Presiden PKS Sohibul Iman, mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, mantan Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli, Gubernur Nusa Tenggara Barat M. Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB), dan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud Md.
Di antara nama yang sudah dimunculkan, kata Djayadi, hanya Mahfud Md. yang bisa merebut suara Jokowi lantaran memiliki suara pemilih NU. "Yang bisa menambah suara untuk Prabowo hanya Mahfud Md."
Pada 11 April lalu, Prabowo menyatakan siap kembali berlaga dalam pilpres 2019. Meski demikian, hingga kini, belum ditentukan pendamping Prabowo dalam pilpres 2019.