Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Mari Membolos, Kata Pak Lurah

Murid sdn ampelan i, wringin, bondowoso, mogok sekolah disuruh lurah mochamad saleh. perselisihan antara lurah dengan kepala sekolah, sutoso, sutoso dituduh mengubah daftar pantarlih tanpa setahunya. (nas)

9 Agustus 1986 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SEMINGGU setelah hari pertama tahun ajaran baru, pertengahan bulan lalu murid-murid SDN Ampelan I, Wringin, Bondowoso, Jawa Timur, tetap saja di rumah. Tentu saja Sutoso, san kepala sekolah, heran. Apalagi tiga hari sesudahnya tak satu pun dari 217 siswa itu masuk sekolah. Usut punya usut, ketidakhadiran anak didiknya itu ternyata karena imbauan Mochamad Saleh, Kepala, Desa Wringin. "Jika mereka masuk, diancam akan diusir keluar desa," ujar seorang guru. Guru-guru akhirnya juga ikut ketakutan mengajar, karena gertakan Saleh juga menciutkan nyali mereka. Kekacauan sebenarnya berpangkal pada perselisihan kepala desa dengan kepala sekolah itu. Menurut Saleh, mutu sekolah itu merosot sesudah dipimpin Sutoso. Selain itu, ini masih versi Saleh, kewibawaannya sebagai kepala desa diturunkan oleh Sutoso. "Masa daftar Pantarlih (Panitia Pendaftaran Pemilih) yang saya susun diubah, tanpa setahu saya," ujarnya. Tentu saja pak kepala sekolah membela diri. "Saya mengubah daftar itu sebelum disetor ke atas. Jadi, Pak Saleh pasti tahu," ujarnya. Alasannya, kedua nama yang disodorkan Saleh itu wanita. Yang satu lagi cuti, sedang yang lain hamil. "Lha, bagaimana kalau tidak diganti?" kata Sutoso. Tetapi tentang mutu sekolah yang turun memang diakuinya. "Ini 'kan tidak di sini tok. Bahkan secara nasional juga turun," ujar kepala sekolah yang baru dua tahun menjabat di situ. Membolosnya anak-anak itu akhirnya mengundang Babinsa turun tangan. Kata Serma Masrum, kedua orang itu ingin pujian. Lewat pendekatan Babinsa akhirnya murid-murid itu bersekolah kembali. Toh kejadian unik itu tak membuahkan perubahan. Sutoso tetap saja menjadi kepala sekolah karena dibela penilik sekolah. Sedang Saleh tak dituntut hukum karena, "Pak Camat membela dia," ujar seorang guru. Saleh sendiri tampaknya tak ambil pusing. "Memang saya yang menyuruh membolos tujuan saya 'kan memperbaiki pendidikan," katanya. Dan ia kini merasa kewibawaannya pulih kembali, "Mereka 'kan lebih nurut kepada saya. Mereka mau masuk kembali ya karena saya yang suruh."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus