Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nusa

Melawan Indragiri

Arus deras sungai indragiri sering meluapkan banjir. dataran rengat dan daerah-daerah yang dilaluinya digerogoti. daerah sekitarnya terancam.

12 April 1980 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SUNGAI itu sangat ganas. Arusnya deras, sering meluapkan banjir tapi terlalu cepat dangkal. Lebih gawat lagi, Sungai Indragiri yang oleh kalangan PU, dianggap "lebih agresif dari sungai di Jawa dan Kalimantan", kini dikhawatirkan akan melalap Kota Rengat dan wilayah-wilayah yang dilaluinya di Kabupaten Indragiri Hulu, Riau. Keprihatinan semacam itu memaksa Ditjen Pengairan Departemen PU turun tangan. Pertengahan bulan lalu dibentuk tim peneliti untuk mengamankan keganasan sungai yang panjangnya sekitar 525 km itu. Dengan debit air mencapai 2.000 m3/detik di musim hujan dan 400 m3/detik di musim kemarau, setiap tahun tak kurang dari 2 hingga 3 meter daratan Rengat dan daerah-daerah yang dilaluinya digerogotinya. Hampir setiap Februari atau Desember sungai ini memuntahkan banjir. Akhir Februari lalu Indragiri meluap. Sebuah jalan di km 2 arah ke hulu terpotong, tepat di RK IV Kampung Besar Kota Rengat. Sebuah jalan lain di km 4, juga arah ke hulu, terancam putus pula. Ratusan meter kubik pekarangan penduduk di kiri-kanan jalan amblas. Di Rengat sendiri ratusan meter tepian sungai, tak jauh dari pusat pertokoan, terkikis habis. Lebar Indragiri bervariasi antara 200 - 300 meter. Enam-tujuh tahun lalu kapal motor berbobot 100 ton masih bisa hilir-mudik menghubungkan Tembilahan-Rengat. Kini, kapal ukuran di bawah 50 ton saja sudah repotmelaju di sana. Bagi Kabupaten Indragiri Hulu dan Hilir, sungai ini memang merupakan urat nadi bagi angkutan barang dan manusia dari laut lewat Tembilahan. Tapi selain arusnya deras, juga banyak gelondongan kayu terapung-apung. Akhirnya tim peneliti mencatat beberapa sebab kegawatan Indragiri. Antara lain karena sebelum mencapai Rengat alirannya berbelok-belok tajam. Pada belokan tajam ini arus bertahan sebentar tapi menjadi deras pada jalur yang lurus. Di beberapa tepian sungai, tanah tepiannya terdiri dari pasir -- bukan tanah lempung yang saling mengikat. Kepadatan lalulintas kapal motor dan perahu juga menyebabkan gelombang yang ditimbulkan oleh kendaraan air itu menghantam tebing-tebing sungai. Sementara itu, kapal atau perahu yang ditambat ternyata juga turut menonjok tebing-tebing yang tanahnya rapuh itu. Untuk menanggulangi kegawatan itu, terutama menyelamatkan Kota Rengat, paling tidak 3 tempat harus dibenahi. Di km 2 dan km 4 arah ke hulu, sekitar 600 - 800 meter tepian sungai harus diamankan dengan memasang pancang-pancang beton atau kayu yang diikat satu dengan yang lain. Fungsinya sebagai penahan air atau longsoran tanah. Selain itu juga di tepi sungai, di daerah pertokoan dalam kota, perlu segera dibangun sebuah dermaa hina kapal atau perahu yang biasa mangkal menurunkan barang atau manusia dapat berlabuh dengan tertib. Dulu pernah terpikir memindahkan ibukota Kabupaten Indragiri Hulu ke Air Molek -- sebuah kota kecamatan yang jauh dari jangkauan Sungai Indragiri (TEMPO, 4 November 1978). Tapi hal itu ternyata tinggal angan-angan belaka. "Memindahkan sebuah kota kan tidak semudah mengangkat korek api," kata seorang pejabat PU di daerah itu. Bagaimana kalau Indragiri dikeruk? Dalam Pelita II dulu, pengerukan itu memang sudah tercantum dalam APBD. Tapi dananya -- yang bersumber dari IHHT alias iuran hasil hutan tambahan -- menurut kalangan Bappeda Riau, "belum dapat dicairkan" sampai sekarang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus