Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Madiun–Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy meminta pemerintah daerah menggalakkan pendidikan mitigasi bencana kepada para peserta didik. Upaya yang telah digulirkan pemerintah pusat itu dinilai mampu mengurangi dampak dari setiap kali bencana alam terjadi.
“Masing-masing sekolah mohon memberi materi tentang mitigasi bencana yang sesuai potensi di masing-masing daerah,’’ kata Muhadjir Effendy saat meninjau sejumlah sekolah yang terdampak banjir di Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Senin, 11 Maret 2019.
Baca: Pertamina Salurkan Bantuan Rp 50 Juta Bagi Korban Banjir Madiun
Di wilayah Kecamatan Balerejo, ia mencontohkan, materi mitigasi bencana yang cocok tentang banjir. Sebab, daerah tersebut menjadi titik pertemuan sejumlah sungai sebelum masuk ke Sungai Bengawan Madiun (anakan Bengawan Madiun). “Juga tentang erupsi gunung berapi, tanah longsor, dan gempa di daerah lain,’’ kata menteri asal Kabupaten Madiun ini.
Menurut Muhadjir mentor pendidikan mitigasi bencana dapat diambil dari relawan tim tanggap bencana dinas sosial di masing-masing daerah. Hal ini menindaklanjuti komitmen dari Kementerian Sosial untuk memberikan pelatihan menghadapi bencana alam.
“Pelaksanannya tidak harus dalam jam mata pelajaran, tapi bisa di luar pelajaran dengan metode yang menggembirakan bagi anak di setiap jenjang pendidikan,’’ ujarnya.
Bupati Madiun Ahmad Dawami Ragil Saputro mengatakan selama ini sejumlah sekolah telah menjalankan pendidikan mitigasi bencana. Namun, program itu belum merata. Ke depan, setiap sekolah yang tersebar di setiap desa akan diberikan program tersebut. Kegiatan itu termasuk untuk meningkatkan kesadaran para siswa dalam menjaga kebersihan sungai.
Simak: Banjir di Kabupaten Bandung, 10 Kecamatan Terdampak
Tentang dampak bencana banjir yang terjadi pekan lalu, ia menuturkan nilai kerugian material ditaksir mencapai Rp 54 miliar. Nilai itu untuk kerusakan permukiman, lahan pertanian, peternakan, dan infrastruktur di 12 wilayah kecamaan yang terdampak. “Nilai kerugiannya setiap kali masih berubah, karena ada penambahan laporan,’’ katanya.
Adapun jumlah sekolah yang terdampak sebanyak 22 untuk jenjang Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama. Lembaga pendidikan itu berada di wilayah Kecamatan Balerejo, Pilangkenceng, dan Saradan.
NOFIKA DIAN NUGROHO
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini