Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah sudah memulai program Makan Bergizi Gratis (MBG) di 190 titik yang tersebar di 26 provinsi pada Senin, 6 Januari 2025. Penerima manfaat itu terdiri dari balita, santri, siswa PAUD, TK, SD, SMP, SMA, dan ibu hamil serta ibu menyusui. Jumlah tersebut akan terus bertambah hingga mencapai 15 juta pada akhir tahun 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menekankan program MBG tak sekadar upaya perbaikan gizi anak Indonesia, namun juga merupakan pendidikan karakter bagi mereka.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kepada para guru di sekolah-sekolah, kami tekankan bahwa Makan Bergizi Gratis ini bukan sekadar makannya, tetapi harus menjadi bagian dari pendidikan karakter," kata Abdul Mu'ti di Jakarta, Selasa, 7 Januari 2024 dilansir dari Antara.
Abdul Mu'ti menjelaskan pendidikan karakter yang bisa diterapkan dalam kegiatan ini dimulai dengan adab sebelum makan, seperti berdoa, juga adab ketika dan sesudah makan seperti tata krama dan table manner dalam makan.
Selain itu, sambungnya, Program Makan Bergizi Gratis juga melatih para anak untuk memakan makanan yang seperlunya, tidak berlebihan dan menyia-nyiakan makanan. "Kemudian, melatih tanggung jawab, melatih toleransi, dan juga kemandirian, dan berbagai karakter utama yang lainnya," ujarnya.
Mendikdasmen juga mengungkapkan program Makan Bergizi Gratis merupakan salah satu upaya pemerintah dalam memperkuat program Usaha Kesehatan Sekolah atau Sekolah Sehat. "Sehingga sekali lagi, pelaksanaan makan bergizi gratis di sekolah itu, selain untuk meningkatkan kekuatan fisik, juga kekuatan intelektual, dan juga aspek-aspek lain yang berkaitan dengan karakter dan kepribadian utama," kata Mendikdasmen.
Dia berharap bahwa ke depannya ada kegiatan pengukuran kesehatan siswa-siswi Indonesia, seperti melalui pengukuran tinggi badan, berat badan, kemudian aspek-aspek lain yang berkaitan dengan kesehatan fisik anak-anak, dalam menciptakan talenta berkualitas menuju Indonesia Emas 2045.
"Mudah-mudahan ini bisa menjadi bagian dari ikhtiar kita bersama untuk membangun generasi yang sehat jasmani," ujar Abdul Mu'ti.
Diketahui program MBG merupakan program prioritas Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang resmi diberlakukan di sekolah-sekolah dan posyandu di 26 provinsi di Indonesia. Terdapat sekitar 190 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau Dapur MBG yang beroperasi untuk menyediakan makanan bergizi buat anak-anak sekolah dan ibu hamil pada saat program ini dilaksanakan pertama kali.
Jumlah tersebut akan terus bertambah setiap hari secara bertahap hingga 937 titik di akhir bulan Januari 2025, dan setidaknya akan menjangkau tiga juta penerima manfaat. Hingga akhir tahun 2025, diharapkan jumlah penerima manfaat mencapai hingga 15 juta sasaran. Pada 2029, program tersebut ditargetkan mencakup 82,9 juta penerima manfaat.
Dalam pelaksanaannya, Badan Gizi Nasional (BGN) memastikan bahwa standar kebersihan dan kualitas makanan dipertahankan dari dapur hingga ke tangan penerima manfaat. Makanan dikemas dalam bahan baja nirkarat yang aman dan higienis atau stainless steel food grade.
M. Riski Yusrial berkontribusi dalam penulisan artikel ini.