Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Tantangan Memoles Elektabilitas Puan

Suara dukungan kepada Puan Maharani mengemuka di lingkup internal PDIP. Banyak tantangan dalam mendongkrak elektabilitasnya.

25 Juni 2022 | 00.00 WIB

Ketua DPR Puan Maharani pada Peluncuran Tahapan Pemilu 2024 di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, 14 Juni 2022. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Perbesar
Ketua DPR Puan Maharani pada Peluncuran Tahapan Pemilu 2024 di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, 14 Juni 2022. ANTARA/Aditya Pradana Putra

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Ringkasan Berita

  • Sejumlah politikus PDIP menilai Puan Maharani pantas maju dalam pemilihan presiden 2024.

  • Banyak tantangan untuk mendongkrak elektabilitas Puan Maharani.

JAKARTA – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) belum memutuskan calon presiden yang akan diusung partainya. Namun sejumlah politikus partai berlambang banteng ini mulai menyuarakan dukungan kepada Puan Maharani, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat yang juga Ketua Bidang Pemerintahan, Pertahanan, dan Keamanan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Politikus PDIP, Masinton Pasaribu, mengatakan keputusan calon presiden 2024 merupakan kewenangan ketua umum partai, Megawati Soekarnoputri. “Namun, di lingkup internal, selama ini Mbak Puan cukup dibanggakan, terutama karena beliau merupakan kader langsung dari almarhum Pak Taufiq Kiemas dan Ibu Megawati,” kata Masinton, Jumat, 24 Juni 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Puan, kata Masinton, sejak lama dikader untuk menjadi pemimpin guna melanjutkan cita-cita Sukarno, presiden pertama RI. Pengkaderan juga dilakukan terhadap kakaknya, Muhammad Prananda Prabowo, yang kini menjadi Ketua Bidang UMKM, Ekonomi Kreatif, dan Digital DPP PDIP. “Tentu kader akan merasa lebih nyaman dan yakin jika kepemimpinan yang diusung PDIP nanti bersama trah Bung Karno,” ujarnya.

Menurut dia, Puan punya ketegasan. Dia mencontohkan sikap Puan menolak penundaan pemilihan umum yang sempat diwacanakan sejumlah politikus partai lain. “Kalau Ketua DPR orang enggak punya karakter menjaga mandat reformasi, dia pasti akan sudah mengegolkan tiga periode,” kata Masinton. Dia mengingatkan, Megawati dalam beberapa kesempatan juga mengungkapkan kekaguman terhadap Puan.

Ketika membuka Rapat Kerja Nasional II PDIP, Selasa, 21 Juni 2022, Megawati Soekarnoputri menyinggung soal peran kaum perempuan. “Kenapa ya kita ini sudah merdeka, berdaulat, bebas, dan aktif, tapi kaum perempuan kok masih disuruh ndeleng (menonton) terus?” kata Megawati saat itu.

Menurut dia, perempuan juga punya kemampuan di berbagai bidang. Megawati mencontohkan dirinya yang sempat menjadi anggota DPR, wakil presiden, dan presiden RI. Dia pun mengapresiasi Puan yang dipandang sukses menjadi ketua sidang Inter-Parliamentary Union (IPU) Assembly & Related Meetings ke-144 di Nusa Dua, Bali, Maret lalu. “IPU iku susah, lho. Lebih susah ngaturnya daripada kalau dengan pemerintahan,” kata Megawati.

Ketua DPR Puan Maharani (kanan) berbincang dengan ibu hamil saat menghadiri acara Gebyar Inovasi Pelayanan Kesehatan Rakyat, di Gedung Sekolah Partai PDI Perjuangan, Jakarta, 18 Juni 2022. ANTARA/Indrianto Eko Suwarso

Rakernas berakhir pada Kamis lalu. Pidato Megawati dalam penutupan rapat kerja kembali dianggap sebagai sinyal menguatnya kans Puan dalam pencalonan presiden dari PDIP. Megawati menyebutkan calon pemimpin yang ia cari adalah sosok yang tak mengandalkan elektoral semata. Sejumlah pengamat politik mengartikan pernyataan itu sebagai sentilan bagi Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah.

Sejauh ini, hanya Puan dan Ganjar yang mencuat sebagai bakal calon presiden dari internal PDIP. Ganjar terus menempati tiga besar tokoh dengan tingkat keterpilihan dan popularitas tertinggi dalam hasil survei sejumlah lembaga riset politik. Sedangkan elektabilitas Puan masih jauh di bawahnya.

Peneliti dari Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi (BRIN), Wasisto Raharjo, menilai upaya mendongkrak elektabilitas Puan memang akan menghadapi masalah struktural di masyarakat. Di kalangan pemilih muslim, kata dia, ada kultur patriarki sehingga perempuan belum menjadi pilihan utama sebagai pemimpin. Di sisi lain, Puan juga muncul baru-baru ini. “Bukan sosok elite. Baru menjabat setelah Jokowi naik. Pengalaman menjabat dia belum panjang,” kata Wasisto.  

Itu sebabnya, dia menilai wajar jika PDIP kemudian memainkan narasi kesetaraan perempuan dan laki-laki, tak hanya di ruang publik, tapi juga dalam kekuasaan. “Di sini PDIP harus memberikan edukasi mendalam untuk masyarakat,” kata Wasisto.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, melihat perubahan pola komunikasi Puan yang menunjukkan adanya upaya untuk beradaptasi. Pemasangan baliho-baliho ternyata tak bisa ditangkap oleh publik. Sekarang, dalam pengamatan Dedi, Puan rajin blusukan.

Menurut Dedi, Puan memang tak bisa mengandalkan prestasinya sebagai Ketua DPR. “Tentu banyak, tapi publik pasti tidak melihat itu,” ujarnya. “Beda dengan kepala daerah. Datang ke pasar sudah dianggap prestasi.”

Beberapa bulan terakhir, Puan memang kerap muncul dalam kegiatan di sejumlah daerah. Akhir April lalu, misalnya, dia meresmikan proyek sambungan air bersih di Wonogiri, Jawa Tengah. Dia juga meresmikan kegiatan penyerahan Bantuan Stimulan Penyediaan Rumah Swadaya Individu Prasejahtera. Namanya dicetak lebih besar dari judul program pemerintah tersebut.

Juni ini kegiatan lapangan Puan juga tampak semakin padat. Akun Puan di sejumlah platform media sosial mengabadikan momen-momen itu. Dia menyalurkan vaksin dan obat untuk peternakan di Pasuruan, Jawa Timur, pada 16 Juni lalu. Rabu lalu, 22 Juni 2022, Puan juga mendampingi Presiden Joko Widodo dalam kunjungan ke lokasi proyek ibu kota negara, di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Wakil Sekretaris Jenderal PDIP, Arif Wibowo, menyatakan sampai hari ini Megawati belum memutuskan sosok calon pemimpin yang akan diusung menjadi calon presiden dari PDIP. Meski demikian, dia memaklumi jika kader partai mendorong Puan agar bisa diusung dalam pemilihan presiden 2024. “Apalagi beliau putrinya Ibu Megawati dan cucunya Bung Karno, serta reputasinya jelas,” kata Arif.

Politikus senior PDIP, Hendrawan Supratikno, menganggap kegiatan Puan di daerah merupakan hal yang wajar. Sebagai pemimpin, kata dia, Puan bertugas turun ke bawah untuk mendengarkan konstituen sekaligus menjaga struktur dan barisan PDIP agar bersiap menghadapi pemilihan umum. “Semua blusukan, tidak hanya Mbak Puan,” kata Hendrawan.

AVIT HIDAYAT | FIRYAAL TSAABITAH (MAGANG)
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Avit Hidayat

Avit Hidayat

Alumnus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas PGRI Ronggolawe, Tuban, Jawa Timur. Bergabung dengan Tempo sejak 2015 dan sehari-hari bekerja di Desk Nasional Koran Tempo. Ia banyak terlibat dalam penelitian dan peliputan yang berkaitan dengan ekonomi-politik di bidang sumber daya alam serta isu-isu kemanusiaan.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus