Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Menhan Prabowo Sebut Masih Ada Ancaman Militer yang Bahayakan Kedaulatan

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengatakan ancaman militer diprediksi masih berpotensi muncul di Indonesia.

20 Januari 2022 | 13.21 WIB

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyampaikan sambutannya ditengah peresmian Tugu Api Semangat Indonesia Merdeka Tidak Pernah Padam di Lapangan Bela Negara, Kementerian Pertahanan, Jakarta, Selasa 9 November 2021. FOTO/Setpres
Perbesar
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyampaikan sambutannya ditengah peresmian Tugu Api Semangat Indonesia Merdeka Tidak Pernah Padam di Lapangan Bela Negara, Kementerian Pertahanan, Jakarta, Selasa 9 November 2021. FOTO/Setpres

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengatakan ancaman militer diprediksi masih berpotensi muncul di Indonesia. Ia menyebut hal ini bisa membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan bangsa. Hal ini diungkapkan Prabowo dalam Rapat Pimpinan Kementerian Pertahanan hari kedua, yang digelar di Kemhan, Kamis, 20 Desember 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Ancaman militer bisa berbentuk ancaman kekuatan militer asing, ataupun kekuatan bersenjata di dalam negeri seperti konflik terbuka, perang konvensional, pelanggaran wilayah perbatasan, darat, laut, maupun udara, separatisme, dan ancaman infiltrasi intelijen dan spionase," kata Prabowo.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Ia mengatakan secara geografis, Indonesia terletak di wilayah Indo-Pasifik yang memiliki lingkungan strategis yang sangat dinamis. Indo-Pasifik merupakan kawasan yang mempertemukan kekuatan besar dunia, seperti Amerika Serikat, Jepang, Rusia, dan Cina.

Selain itu, perkembangan lingkungan strategis baik global, regional, maupun nasional, yang sangat dinamis dan kompleks, memunculkan berbagai ancaman. Mulai dari ancaman militer, non militer, maupun hibrida.

Ia juga mengatakan pelanggaran wilayah di darat, laut, maupun udara, juga diprediksi masih akan terjadi. Mulai dari perbatasan laut di wilayah yuridiksi nasional, pelanggaran oleh kapal kapal asing bersenjata, dan pelanggaran wilayah udara oleh pesawat negara asing.

Pada tatanan global geopolitik dunia, Prabowo juga menilai masih dihadapkan pada persaingan kekuatan negara-negara besar. Karena itu, kebijakan pertahanan negara ia sebut harus mampu jadi solusi dalam menghadapi ancaman di tengah dinamika perkembangan lingkungan strategis regional, nasional, maupun global.

Ia juga mengatakan nantinya, kebijakan penyelenggaraan pertahanan negara ini menjadi acuan bagi Kemenhan dan TNI untuk menyelenggarakan pertahanan negara.

"Penyelenggaraan Pertahanan negara berpedoman pada sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta. Dengan melibatkan seluruh warga negara, wilayah, dan sumber daya nasional lainnya," ujar Prabowo.

Egi Adyatama

Egi Adyatama

Bergabung dengan Tempo sejak 2015. Alumni Universitas Jenderal Soedirman ini sejak awal meliput isu politik, hukum, dan keamanan termasuk bertugas di Istana Kepresidenan selama tiga tahun. Kini menulis untuk desk politik dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus