Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengevaluasi penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (pilkada)2017. Ia menyoroti belum adanya mental siap menang dan siap kalah dari pasangan calon kepala daerah yang berkompetisi di 101 daerah yang menggelar pilkada pada 2017.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Dari 310 paslon yang berkompetisi, masih belum berkembang budaya siap kalah dan siap menang," kata Tjahjo dalam pesan tertulis di Jakarta, Sabtu, 14 Oktober 2017. Ia menakar dari digelarnya pemungutan suara ulang di 71 TPS yang kerap diikuti dengan pengerahan massa yang berujung anarkis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meski begitu, Tjahjo menilai ada peningkatan animo masyarakat terhadap pilkada. Ini ditunjukkan dari tingkat partisipasi yang meningkat dengan rata-rata 74,2 persen dibanding pada pilkada 2015. Saat itu, angka partisipasi masyarakat sebesar 65-70 persen. "Walau di beberapa daerah masih terkendala e-KTP, kebijakan suket cukup efektif mengatasinya," ujarnya.
Tjahjo, yang juga politikus PDI Perjuangan itu, mendorong adanya penguatan integritas dan kapasitas penyelenggara pemilu. Sebab, kata dia, masih banyaknya pengaduan terhadap penyelenggara ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP). "Sebanyak 37 pengaduan ke DKPP, terkait dengan penyelenggara," ujarnya.
Ia pun meminta setiap partai politik memberikan pendidikan politik yang lebih baik kepada konstituennya. Menurut Tjahjo, ini berkaitan dengan meningkatnya jumlah pasangan calon yang tidak melalui partai politik.
Dari 310 paslon, kata Tjahjo, 241 calon diusung parpol dan 69 calon tidak melalui parpol. "Jumlah ini meningkat dari 2015," ujarnya.
Tjahjo menambahkan secara umum pilkada berjalan sukses dan terjadi lonjakan tingkat partisipasi yang tinggi pada beberapa daerah, seperti di Pilkada DKI Jakarta. "Walaupun bejalan lancar, terjadi PSU di 71 TPS, serta konflik pasca pilkada pada lima kabupaten di Papua," ujarnya.