Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Momen

13 Oktober 2014 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Aburizal Digoyang Lagi

Sejumlah kader Partai Golkar kembali berusaha melengserkan Aburizal Bakrie dari jabatan ketua umum partai beringin itu. Mereka beralasan masa jabatan Aburizal seharusnya berakhir pada Kamis, 8 Oktober lalu, sesuai dengan Pasal 30 ayat 2 butir a Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. Sebelumnya, pada April dan Juli lalu, ia juga digoyang setelah partainya kalah dalam pemilihan umum legislatif serta gagal mengusung kadernya dalam pemilu presiden.

Menurut juru bicara Poros Muda Golkar, Andi Sinulingga, sejak 8 Oktober lalu seharusnya Golkar menggelar musyawarah nasional tanpa harus menunggu sampai 2015. "Menunda musyawarah nasional bisa memacetkan suksesi dan regenerasi di partai," katanya Kamis pekan lalu.

Pendapat Andi sejalan dengan pendapat Ketua Koordinator Eksponen Organisasi Masyarakat Tri Karya Golkar Zainal Bintang. Keduanya pun bersama belasan kader Golkar lain menyuarakan tuntutan pelengseran Aburizal. Sebagian dari mereka adalah pendiri Golkar, seperti Suhardiman, Rosdinal Salim, Max Telusalawane, dan Laurence Siburian.

Aburizal menanggapi dingin serangan itu. Dia menganggap kelompok tersebut tak memiliki hak suara di partai. Wakil Ketua Umum Golkar Fadel Muhammad mengatakan semua pengurus sudah menyetujui musyawarah nasional akan digelar di Riau tahun depan. "Otomatis jabatan ketua umum akan habis sampai musyawarah nasional," ujar ketua panitia penyelenggara munas ini.

Anggota Dewan Pembina Golkar, Mohamad Suleman Hidayat, menyatakan sudah menerima informasi dari Ical—demikian Aburizal biasa dipanggil koleganya—bahwa munas akan digelar pada Januari tahun depan. Menteri Perindustrian ini menyebutkan akan maju menjadi calon ketua umum, bersaing dengan Ical. "Kapan pun digelar, saya siap." Hidayat sudah mendapat dukungan dari sejumlah pengurus daerah, seperti Wakil Ketua Golkar Jawa Barat Imas Aryumningih.

Para Pesaing Inkumben

Aburizal Bakrie bakal bertarung lagi sebagai calon ketua umum dalam musyawarah nasional Partai Golkar mendatang. Sejumlah faksi berusaha menjegal ambisinya menjadi ketua umum dua periode. Kelompok-kelompok itu muncul dari organisasi pendiri serta yang didirikan partai dan kalangan pengusaha beringin.

Para Pesaing

1. Agung Laksono
Wakil Ketua Umum Golkar, Ketua Kosgoro 1957

2. Priyo Budi Santoso
Ketua DPP Bidang Hubungan Legislatif dan Lembaga Politik DPP Golkar, Ketua Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong

3. Ade Komaruddin
Ketua DPP Bidang Kesehatan dan Lingkungan Hidup DPP Golkar, Ketua Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia

4. Mohamad Suleman Hidayat
Anggota Dewan Pembina DPP Golkar, Menteri Perindustrian, pengusaha

5. Airlangga Hartarto
Wakil Bendahara Umum DPP Golkar, anggota Dewan Perwakilan Rakyat, pengusaha

6. Erwin Aksa
Wakil Bendahara Umum DPP Golkar, pengusaha


Polisi Ingin FPI Dibubarkan

Kepolisian Daerah Metro Jaya merekomendasikan pembubaran Front Pembela Islam (FPI) kepada Kementerian Dalam Negeri. Surat rekomendasi dilayangkan setelah FPI berbuat tindakan anarkistis dalam demonstrasi menentang pengangkatan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta, dua pekan lalu.

Aksi ricuh di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta tersebut telah menyebabkan sejumlah polisi luka-luka. Sebanyak 21 anggota FPI pun menjadi tersangka, dua di antaranya koordinator lapangan Shahabbudin Anggawi dan Novel Bamukmin, yang pekan lalu menyerahkan diri setelah sempat buron.

Polda Metro Jaya mencatat, FPI pernah menyerang pengunjuk rasa di Monumen Nasional pada 1 Juni 2008. Pada saat itu, FPI hanya mendapat peringatan dari polisi. Tapi kali ini, kata Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Unggung Cahyono, polisi tegas kepada organisasi kemasyarakatan yang bermarkas di Petamburan, Jakarta Pusat, itu.

Ketua FPI Muhsin bin Ahmad Alattas menyatakan akan membuat organisasi serupa dengan nama lain jika FPI dibubarkan. "Apa susahnya bikin ormas?" ujarnya.

Akbar Tandjung Terseret Kasus Tapanuli Tengah

Komisi Pemberantasan Korupsi menahan Bupati Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Raja Bonaran Situmeang, di Rumah Tahanan Guntur, milik Polisi Militer Komando Daerah Militer Jaya, Senin pekan lalu. Tersangka penyuap mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar ini ditahan setelah diperiksa penyidik selama delapan jam.

Bonaran dituduh menyuap Akil Rp 1,8 miliar berkaitan dengan hasil putusan perkara sengketa pemilihan kepala daerah Tapanuli Tengah di Mahkamah Konstitusi. Dia menyangkal menyuap Akil. Pengacara Bonaran, Tommy Sihotang, menyebutkan Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung terlibat.

Menurut Tommy, Bonaran pernah meminta kepada Akbar agar Syukran Jamilan Tanjung dipilih sebagai pasangannya. Tommy pun meminta penyidik memeriksa Akbar. Adapun Akbar menyatakan tidak tahu-menahu perihal rasuah Bonaran tersebut.

KPK Kirim Dua Nama Calon Pemimpin ke Presiden

TIM Panitia Seleksi Calon Pemimpin Komisi Pemberantasan Korupsi akan mengirimkan dua nama calon kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Senin pekan ini. Juru bicara Panitia Seleksi, Imam Prasodjo, mengatakan dua nama hasil penyaringan enam calon belum bisa diumumkan. "Belum bisa dipublikasikan sebelum diserahkan ke Presiden," katanya kepada Tempo, Jumat pekan lalu.

Enam orang menjalani tes wawancara di Graha Pengayoman Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia pada Jumat pekan lalu. Mereka adalah I Wayan Sudirta, Muhammad Busyro Muqoddas, Roby Arya Brata, Ahmad Taufik, Subagio, dan Jamin Ginting. Tes ini babak akhir dari seleksi oleh Panitia.

Dua nama yang lolos akan mengikuti uji kelayakan dan kepatutan di Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat untuk dipilih menggantikan Busyro Muqoddas, yang akan berakhir tugasnya pada 10 Desember 2014. Adapun masa tugas empat pemimpin KPK lainnya bakal berakhir per Desember 2015.

Johan Budi Jadi Deputi Pencegahan

Johan Budi Sapto Prabowo naik jabatan menjadi Deputi Pencegahan Komisi Pemberantasan Korupsi. Juru bicara Komisi ini menggantikan Iswan Elmi, yang sebelumnya menduduki posisi tersebut. Kepastian ini diperoleh Jumat pekan lalu setelah melalui proses seleksi di bagian Sumber Daya Manusia KPK.

Johan, yang dimintai konfirmasi, tak membantahnya. "Kok, sudah pada tahu?" katanya. Ketika dimintai konfirmasi, Ketua KPK Abraham Samad belum memberi jawaban. Johan menjabat juru bicara KPK selama tiga periode. Pada 2011, mantan wartawan Tempo ini sempat naik jabatan sebagai Direktur Pendidikan KPK, tapi tak lama disandangnya. Dia lalu dikembalikan ke posisi juru bicara. Johan juga pernah mencalonkan diri sebagai calon pemimpin KPK, tapi gagal bersaing dengan Abraham Samad, Bambang Widjojanto, Zulkarnain, dan Adnan Pandu Praja, yang sekarang jadi pemimpin Komisi.

Gunung Sinabung Meletus Lagi

Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, kembali memuntahkan abu vulkanis setinggi 3.000 meter dengan radius 3-5 kilometer, Selasa pekan lalu. Letusan terhebat sejak November tahun lalu itu membuat ribuan warga mengungsi. Tanda-tanda letusan terasa sejak 24 September lalu.

Kepala Pos Pengamatan Sinabung Armen Putra mengatakan Sinabung terus memuntahkan material vulkanis, debu, dan awan panas serta menimbulkan gempa tremor, yang berpotensi memunculkan guguran lava. Erupsi ini telah menyebabkan 3.287 warga di tiga desa mengungsi dan kini ditampung di 16 titik penampungan.

Akibat letusan Sinabung itu, sejumlah penerbangan di Bandar Udara Kualanamu, Deli Serdang, Kamis pekan lalu, dibatalkan karena gangguan abu vulkanis. Badan Nasional Penanggulangan Bencana menetapkan status tanggap darurat Sinabung sampai Sabtu pekan ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus