Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
BANYUWANGI
Wajib Berbatik
Mulai Senin pekan lalu, semua pegawai negeri sipil Kabupaten Banyuwangi wajib berbatik. Bupati Abdullah Azwar Anas mengeluarkan instruksi, selama Desember 2012, para pamong praja diwajibkan memakai batik gajah uling—motif khas Banyuwangi—dan ikat kepala atau udheng bagi para lelaki.
Bupati Anas mengatakan kebijakan berbatik dan memakai udheng bagi 14 ribu pegawai negeri di Banyuwangi merupakan bagian dari perayaan hari jadi Banyuwangi ke-241, yang diperingati setiap 18 Desember. Bupati juga meminta anggota DPRD dan pegawai perbankan memakai batik. Ini juga salah satu cara melestarikan budaya Banyuwangi serta menumbuhkan potensi ekonomi daerah. "Penjual batik akan laris kalau setiap PNS minimal membeli dua batik," katanya Senin pekan lalu.
Sunari, anggota staf DPRD Banyuwangi, mengaku berat melaksanakan kebijakan Bupati. Pegawai golongan II-A itu mengaku hanya punya tiga pakaian batik, tapi cuma satu yang bermotif gajah uling. Ia tak sanggup membeli baju baru. "Gaji diutamakan untuk kebutuhan sehari-hari," tuturnya.
Ika Ningtyas
SURABAYA
Semen Gresik Rangkul Tukang Bangunan
PT Semen Gresik Tbk terus memperkuat penetrasi pasar. Salah satu caranya menjalin kemitraan dengan pekerja di bidang konstruksi atau tukang bangunan. Mereka dinilai penting karena merupakan pengguna utama produk semen. "Merangkul tenaga di bidang konstruksi adalah langkah penting bagi Semen Gresik," kata Kepala Departemen Pengembangan Pemasaran Semen Gresik Bambang Djoko, Senin pekan lalu.
Sinergi perseroan dengan tukang bangunan, kata Bambang, mampu meningkatkan kepercayaan pasar. Saat ini Semen Gresik menguasai pasar semen nasional hingga 41 persen. Per Oktober 2012, perseroan berhasil menjual 18,2 juta ton semen atau tumbuh 13,2 persen. Kinerja menggembirakan tersebut membuat laba bersih Semen Gresik melonjak 22,8 persen menjadi Rp 3,38 triliun, dengan pendapatan Rp 13,677 triliun per September 2012.
Sekretaris perusahaan Semen Gresik, Agung Wiharto, menambahkan, sejak 2007, pihaknya telah membina 3.367 tenaga konstruksi bersertifikat. Mereka mengikuti beragam pelatihan yang digelar Semen Gresik.
Semen Gresik menerima penghargaan dari Gubernur Jawa Timur Soekarwo atas komitmen pemberdayaan tukang bangunan dalam peringatan Hari Bhakti Pekerjaan Umum ke-67 di Sidoarjo, Senin pekan lalu.
Diananta P. Sumedi
SURABAYA
Lokalisasi Kremil Ditutup
Perlahan tapi pasti, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mulai menutup beberapa lokalisasi di kotanya. Selasa pekan lalu, 22 wisma—sebutan untuk pondokan pekerja seks—di Tambaksari (Kremil) digusur. Penutupan salah satu pusat prostitusi Surabaya itu berlangsung damai.
Risma tak langsung menutup lokalisasi seperti dimaui Majelis Ulama Indonesia Jawa Timur. Yang dilakukannya pertama kali adalah menghilangkan kesan prostitusi di lokalisasi tersebut. Caranya antara lain dengan memperbanyak ruang aktivitas publik, seperti taman bermain, pasar, dan masjid, sehingga lokalisasi pun lama-kelamaan sepi pengunjung. Para pemilik wisma didorong membuka usaha lain. Para muncikari dan pelacur yang ganti profesi diberi bantuan modal masing-masing Rp 3 juta.
Penutupan wisma ditandai pemasangan pelat bertulisan "Rumah Tangga" oleh Wali Kota Surabaya. "Tidak mungkin selamanya seperti ini, peluang usaha itu pasti ada, tinggal kita mau atau tidak," kata Risma kepada puluhan wanita eks warga lokalisasi tersebut, Selasa pekan lalu. Ia menyatakan tidak segan menindak muncikari dan pekerja seks yang ketahuan berpraktek lagi.
Kepala Dinas Sosial Surabaya Supomo mengatakan, setelah menutup Tambaksari, pemerintah akan menutup kawasan lain. Saat ini di wilayah Morokrembangan masih terdata 368 pekerja seks dan 92 wisma aktif. "Sebulan lalu saya mengadakan pertemuan dengan para muncikari di sana. Mereka sepakat akan menutup wismanya dan beralih ke bisnis yang lain," katanya. Kawasan prostitusi Dolly dan Jalan Jarak juga menyusul ditutup.
S Ony Wignya Wibawa
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo