Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan terjadi peningkatan kasus Covid-19 di Pulau Sumatera dalam beberapa waktu belakangan. Hal ini menjadi kebalikan dengan Pulau Jawa, yang justru menunjukkan tren menurun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Sumatera yang umumnya memberikan kontribusi kurang dari 20 persen pada angka kasus nasional, mulai mengalami peningkatan signifikan dalam 1,5 bulan terakhir dengan kenaikan 27,22 persen di Mei 2021 dibandingkan Januari 2021," kata Wiku dalam konferensi pers daring, Rabu, 12 Mei 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berdasarkan data, Wiku mengatakan pada umumnya Pulau Jawa memberikan kontribusi kasus nasional Covid-19 sekitar 60-70 persen. Namun sejak Mei 2021 persen kontribusi tersebut mulai mengalami penurunan. Penurunannya sebesar 11,06 persen dibandingkan Januari 2021.
"Kita dapat memetik pelajaran bahwa Covid-19 bukanlah permasalahan di Pulau Jawa saja. Ternyata juga dapat juga terjadi kenaikan kasus di luar Pulau Jawa, bahkan di wilayah yang minim hiruk pikuknya," kata Wiku.
Wiku pun mengingatkan pemerintah daerah untuk melakukan antisipasi. Tak ada jaminan Covid-19 tak akan masuk ke suatu daerah, meski sebelumnya belum ditemukan kasus di daerah tersebut.
Saat ini, Wiku menyebut ada 33 Provinsi di Indonesia memiliki kabupaten kota yang berada di zona resiko oranye dan 7 provinsi berada di zona resiko merah. Walaupun ada perbedaan zonasi antar kota, namun ia mengatakan akses dari satu provinsi ke provinsi lain sangatlah mudah. Karena itu, ia meminta kepala daerah tetap waspada.
Ia meminta Pemerintah di tingkat provinsi secara rutin memberikan informasi terbaru mengenai zonasi risiko kepada masyarakatnya, sehingga mereka mengetahui kondisi di daerahnya. "Dengan demikian, masyarakat diharapkan dapat mengambil keputusan yang bijak dengan berbasis informasi zona resiko ini," kata Wiku soal kenaikan angka Kasus Corona di Sumatera.