Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Nyamuk, pesawat, dan pilot

Sebuah pesawat domestik india di bandara calcutta yang sudah siap terbang menuju guwahati, kemasukan segerombol nyamuk. awak pesawat dan seluruh penumpang panik. dibutuhkan waktu 2 jam untuk menghalaunya.

6 Mei 1989 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Di bandara Calcutta, India, belum lama ini, sebuah pesawat jalur domestik sudah siap terbang menuju Kota Guwahati. Mesin pesawat sudah menderu. Penumpang telah rapi duduk dengan sabuk pengaman melilit tubuh. Tiba-tiba pilot dan copilot di cockpit pesawat mendengar suara aneh mendenging di kuping. Mereka segera siaga, siapa tahu itu ems bom baru. Mata mereka pun melotot mencari sumber bunyi. Tapi bukan bom yang mereka temui, melainkan segerombol nyamuk. Terpaksa awak pesawat sibuk menghalau binatang biang kerok ini. Pak pilot menolak terbang dengan membawa nyamuk. Segala cara dicoba, tapi sungguh sulit mengusir binatang bandel tersebut. Dari cockpit para nyamuk terbang ke bagian penumpang. Maka, terjadi keributan di sana, para pramugari menumpahkan kopi dan teh gara-gara digigit nyamuk. Para penumpang menggerendeng, selain ikut sibuk menepak nyamuk dengan risiko ikut bentol-bentol digigit. nyamuk, dibutuhkan waktu dua jam untuk menghalau seluruh nyamuk dari dalam pesawat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus