Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Paket santet di bakn

Perlengkapan santet mulai dari keris, boneka kayu, telur, uang logam, beras kuning, pasir dan beragam kembang layu ditemukan di kantor bakn, jakarta. 2 karyawan bakn yang terlibat telah diketahui.

19 Desember 1987 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MUKSIN petang itu merasakan sekujur tubuhnya sakit. Perutnya nyeri. "Seperti ditusuk-tusuk jarum," keluhnya. Badannya panas dan matanya pedas berair. Sopir Kepala BAKN (Badan Administrasi Kepegawaian Negara) ini pun bergegas pergi ke dokter. Dokter tak menemui geala penyakit aneh. "Hanya masuk angin biasa," kata Muksin, menirukan dokternya. Maklum, pagi harinya dia kehujanan. Obat sudah diminum, tapi rasa nyeri tak kunjung hilang. Tak tahan menanggung rasa sakit, Muksin pergi lagi berobat. Kali ini dia menemui seorang tukang urut. Rupanya, si tukang urut termasuk "orang pandai". Diagnosa baru pun ditunjukkan: Muksin dinyatakan kena tuah sebuah guna-guna. Sopir ini kaget. Dia merasa tak punya musuh. Lalu siapa yang membidikkan peluru mistik itu padanya? Usut punya usut, tukang urut ini menemukan biang keladinya: ada sebuah paket guna-guna yang terpendam di bawah lantai garasi kantor majikannya. Bahwa bidikan itu mampir ke Muksin tak lain lantaran pagi itu, 27 November, Muksin kencing di pojok garasi tersebut. Esok paginya, Muksin melaporkan ihwal itu kepada atasannya, Kepala Biro Perlengkapan Masor Effendi. Hari itu juga, pojokan lantai parkir Kepala BAKN dibongkar. Eh, benar juga, di bawah ubin itu ditemukan sebutir telur ayam. Pelacakan pun diteruskan. Siapa tahu telur itu tak sendirian. Melalui cara paranormal, dua paket lain dapat diringkus. Sebuah paket lain, awal Desember ini, ditemukan di bawah lantai pintu masuk utama gedung BAKN di Jalan Letjen. Sutoyo, Cililitan, Jakarta Timur, itu. Isinya: sebuah keris kecil berlekuk tiga, boneka kayu, uang logam, beras kuning, pasir, dan beragam kembang yang telah layu. Tak pelak lagi, barang itu pastilah paket santet. Sebuah keris lain, tanpa sarung, juga telah diamankan dari langit-langit kamar kerja Waskito Reksodiprojo, yang baru menjabat Kepala BAKN sejak 26 Oktober lalu. Waskito terancam santet? Kepala BAKN ini tampak menahan diri untuk tidak membeberkan apa yang telah dialaminya. "Sudahlah, masalahnya sudah selesai. Alhamdulillah, saya sehat-sehat saja," ujarnya. Serangkaian operasi penyitaan benda-benda magis itu, tutur Waskito, tak dilakukan dengan bantuan dukun. "Saya sendiri mampu menunjuk pelakunya," ujarnya. Kiriman paket santet itu, menurut Waskito, tak hanya mengancam dirinya sebagai pejabat baru. Pendahulunya, A.E. Manihuruk, pun pernah menghadapi ancaman serupa. Kepala BAKN ini mengungkapkan, selama menduduki jabatan baru ini, sudah empat kali paket santet menghampirinya. Tentang pengirim paket, pelacakan Waskito rupanya berhasil. Dua karyawan yang terlibat telah diketahui. Salah seorang di antaranya adalah Asep, bekas Kepala SubSeksi Pool Mobil BAKN. Ia mengakui tindakannya. Telur yang ditemukan di garasi mobil adalah Asep yang menanamnya. "Saya tidak mau mungkir. Telur itu saya yang menanamnya. Tapi ini atas perintah atasan," ujarnya kepada Jaua Pos, pekan lalu. Atasan yang dimaksud adalah Rinto, Kepala Seksi Perlengkapan. Kehendak Rinto yang sebenarnya, kata Asep, "Saya tak tahu." Asep merasa bertanggung jawab hanya terhadap sebutir telur ayam itu. Tentang keris, boneka kayu, dan jarum itu, dia mengaku tak tahu-menahu. "Pasti ada orang lain yang memasangnya," ujarnya. Ditemui TEMPO Senin pekan ini, Asep tampak murung. Dia sekarang dimutasikan ke Biro Perencanaan. "Sebagai pegawai, kerja di mana saja, ya, sama saja," ujarnya. Rinto kabarnya juga mengalami hal yang sama: dipindah ke Biro Perencanaan. Kedua karyawan itu telah dianggap melakukan tindak indisipliner, dan dikenai sanksi administratif. Gara-gara paket santet itu? "Bukan. Kalau soal itu tak ada dasar hukumnya. Mereka melakukan pelanggaran yang lain," ujar Waskito. Laporan Diah Purnomowati (Jakarta)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus