Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Setelah meraih gelar sarjana atau menyelesaikan jenjang S1, beberapa orang memilih untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang S2 atau pascasarjana. Keputusan ini diambil untuk meningkatkan jenjang karier, kemampuan, dan pengetahuan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun, untuk melanjutkan jenjang pascasarjana, terdapat beberapa persiapan khusus. Salah satu persiapan ini adalah memilih program yang tepat.
Berikut terdapat cara untuk memilih program pascasarjana, yaitu:
Menyusun Daftar Perguruan Tinggi yang Diinginkan
Berdasarkan bpmpp.uma.ac.id, tips pertama untuk memudahkan proses memilih jurusan pascasarjana adalah menyusun daftar perguruan tinggi tujuan. Sebab, dengan memilih perguruan tinggi yang tepat, seseorang akan lebih mudah menentukan jurusan S2. Seorang sarjana harus menentukan perguruan tinggi yang bagus sesuai penilaian pribadi, baik dari segi prestasi maupun fasilitas pembelajaran. Setelah itu, periksa semua jurusan di daftar perguruan tinggi tersebut dan temukan kesesuaian dengan minat, bakat, keinginan, cita-cita, atau jurusan S1 yang sudah ditempuh.
Memperhatikan Bidang yang Disukai
Saat ingin menentukan pilihan program pascasarjana, pastikan mengetahui bidang apa yang sangat disukai. Sebab, proses pembelajaran pascasarjana sangat membutuhkan komitmen dan inisiatif agar bisa sukses sehingga harus selalu terdorong untuk belajar secara mandiri. Dengan menekuni ilmu yang disukai, seseorang dapat lebih mudah menemukan motivasi belajar.
Menyesuaikan dengan Karier
Latar belakang pendidikan bisa menentukan pekerjaan yang dapat diambil sehingga pastikan mencocokkan pilihan program pascasarjana dengan karier. Jika ingin berkarier sebagai ahli profesional, pilihlah program yang lebih menitikberatkan pemahaman dan praktik industri. Sebaliknya, jika ingin berkiprah sebagai profesor, pilih program pascasarjana yang berfokus pada penelitian.
Mengetahui Kelebihan dan Kekurangan Diri
Sebelum melanjutkan program pascasarjana, ketahui kelebihan dan kekurangan diri. Bahkan, seseorang juga perlu memastikan bahwa program pascasarjan tersebut sesuai dengan potensi diri. Adapun, potensi diri berarti apa saja yang menjadi kelebihan dan kekurangan dalam mempelajari ilmu, seperti ilmu eksakta atau ilmu humaniora. Namun, pastikan juga potensi diri dengan tujuan karier.
Mempelajari Kurikulum dari Jurusan
Dilansir binus.ac.id, seseorang harus mempelajari apa saja mata kuliah yang akan dipelajari dalam program studi di setiap universitas. Setelah itu, lanjutkan dengan peminatan yang tersedia, jika ada. Kemudian, seseorang yang ingin melanjutkan pascasarjana harus membandingkan kurikulum tersebut bisa memenuhi kebutuhan terhadap ilmu dan kemampuan untuk karier atau tidak
Berkonsultasi dengan Orang Terdekat
Sebelum memastikan untuk melanjutkan ke program pascasarjana, konsultasikan terlebih dahulu dengan orang terdekat. Konsultasi ini dapat dilakukan dengan orang tua, teman dekat, rekan kerja, atasan, atau dosen pembimbing dari bangku kuliah sarjana. Mereka dapat memberikan masukan tentang kelebihan dan kekurangan diri serta prospek karier sebuah jurusan.
Memperhatikan Masalah Biaya
Pemilihan program pascasarjana bisa disesuaikan dengan kondisi finansial. Sebab, setiap jurusan memiliki beban biaya berbeda. Semakin banyak peminat, biasanya semakin mahal biayanya. Pilihan lain untuk tetap melanjutkan studi di program pascasarjana adalah mencari beasiswa. Namun, jika tidak ada kesempatan untuk mendapatkan beasiswa, bisa menyiapkan dana pendidikan program pascasarjana dari jauh-jauh hari.
Pilihan Editor: Ingin Lanjutkan Pendidikan? Kenali Istilah Sarjana, Pascasarjana, Doktor, dan Profesor
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini