Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JAKARTA – Sejumlah tokoh politik bersaing memperebutkan kursi badan legislatif di Jakarta Timur. Sebagian dari mereka adalah para inkumben legislator, pengurus pusat partai politik, mantan jurnalis, hingga artis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sejumlah pesohor yang bertarung di Daerah Pemilihan DKI Jakarta 1 itu adalah politikus Partai Kebangkitan Bangsa dan Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi; politikus Partai Golkar, Bambang Atmanto Wiyogo; Ketua Bidang Hukum dan Advokasi Partai Gerindra Habiburokhman; dan politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Wiryanti Sukamdani.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain itu, ada mantan jurnalis Putra Nababan dan artis Chica Koeswoyo yang maju melalui PDIP, artis Wanda Hamidah dari Partai NasDem, politikus Mardani Ali Sera dari Partai Keadilan Sejahtera, politikus Eko Hendro Purnomo dari Partai Amanat Nasional, politikus Ahmad Fauzan Harun dari Partai Persatuan Pembangunan, Dwi Astuti Wulandari dari Partai Demokrat, dan Rian Ernest Tanudjaya dari Partai Solidaritas Indonesia.
Direktur Eksekutif Sindikasi Pemilu dan Demokrasi (SPD), August Mellaz, mengatakan fenomena calon inkumben dan figur populer muncul karena sistem pemilihan legislator di hampir seluruh wilayah Indonesia berbasis pada kandidat yang dicalonkan. "Popularitas figur menjadi yang terpenting dalam mendulang suara," kata August di Jakarta, kemarin. Ia berpendapat, cara tersebut dipilih partai politik sebagai usaha menambah perolehan kursi di badan legislatif.
Meski begitu, August khawatir pertarungan figur hanya akan meningkatkan skala kompetisi tanpa memperhitungkan aspek sumber daya partai politik. Dampaknya, menurut dia, praktik politik uang atau jual-beli suara rentan terjadi. "Tipisnya margin kemenangan setiap calon bisa mendorong terjadinya vote buying," kata dia.
Calon legislator dari PDIP, Wiryanti Soekamdani, mengatakan posisinya sebagai inkumben menguntungkan di tengah persaingan nama-nama populer di Dapil DKI Jakarta 1. Tak khawatir posisinya tergeser, ia memilih menjalankan strateginya untuk berjumpa langsung dengan konstituen dan melaksanakan program kampanye. "Ini pencalonan ketiga dan mereka (warga Jakarta Timur) sudah tahu apa yang saya lakukan selama menjadi anggota Dewan," kata dia. Wiryanti menargetkan perolehan di atas 300 ribu suara pada pemilihan ini.
Adapun calon legislator dari Partai Solidaritas Indonesia, Rian Ernest Tanudjaya, mengatakan tengah mengincar basis suara Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok agar lolos ke parlemen. Rian adalah mantan staf ahli Ahok sehingga dia dekat dengan kelompok pedukung mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut. Selain itu, menurut Rian, partainya berfokus untuk perolehan suara di daerah pemilihan dengan mengesampingkan figur-figur yang masuk dalam daftar. "Kami bahu-membahu sesama caleg. Kalau menuruti ego masing-masing, partai malah tidak bisa mendapatkan kursi," ujar dia. ARKHELAUS WISNU
Demi Enam Kursi
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo