Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nusa

Peluang Anies Baswedan dan Ahok Maju di Pilkada DKI Jakarta 2024: Duet, Kompetisi, atau Tidak Sama Sekali?

Mungkinkah Anies Baswedan dan Ahok duet dalam kontestasi Pilkada DKI Jakarta 2024? Bisa mengulang kompetisi, atau keduanya tidak maju sama sekali?

24 Mei 2024 | 18.01 WIB

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tertawa bersama dengan Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok) usai hadiri acara pelantikan anggota DPRD DKI Jakarta di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin, 26 Agustus 2019. TEMPO/Muhammad Hidayat
Perbesar
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tertawa bersama dengan Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok) usai hadiri acara pelantikan anggota DPRD DKI Jakarta di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin, 26 Agustus 2019. TEMPO/Muhammad Hidayat

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 Anies Baswedan berpeluang maju kembali di Pilkada DKI Jakarta 2024 pada November mendatang. Peluang serupa juga dimiliki Eks Gubernur DKI Jakarta periode 2014-2017 Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Desus duet Anies-Ahok pun sempat berembus beberapa waktu lalu. Kendati demikian, besar kemungkinan keduanya justru berkompetisi merebutkan posisi 1 DKI Jakarta. Di sisi lain, Ahok juga punya kans terjun di Pilkada Sumatra Utara atau Sumut. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

1. Peluang Anies maju Pilkada DKI Jakarta 2024

Peluang Anies maju di Pilkada Jakarta dibuka oleh Partai NasDem akhir April lalu. "Prioritas," begitu kata Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya. Namun kala itu Anies, yang juga eks calon presiden, enggan menanggapi wacana tersebut. Dia berujar tengah rehat setelah gugatan sengketa Pilpres ditolak MK.

Terbaru, Anies menyebut dirinya sedang mempertimbangkan secara serius dorongan untuk maju kembali sebagai calon gubernur di Pilgub Jakarta 2024. Hal itu ia sampaikan saat ditemui usai acara Jumpa Partai Kemerdekaan Rakyat di Jakarta Pusat, pada Senin, 20 Mei 2024.

"Saya terima kasih, itu sebuah kehormatan, sebuah penghargaan. Saya sedang memikirkan itu secara serius," ujar Anies.

2. Peluang Ahok maju Pilkada DKI Jakarta 2024

April lalu nama Ahok juga masuk ke dalam bursa kandidat yang diusung partainya, PDIP, di Pilkada DKI Jakarta 2024. Nama pria asal Bangka Belitung itu dijejerkan bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini, mantan Panglima TNI Andika Perkasa hingga Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.

Sama seperti Anies Baswedan, Ahok juga enggan berkomentar perihal isu pencalonan dirinya di Pemilihan Gubernur atau Pilgub DKI Jakarta 2024 itu. "No comment (tidak ada komentar), ” ujar Ahok kepada Tempo, saat dihubungi Senin, 6 Mei 2024.

Terbaru, nama Ahok muncul lagi. Kali ini disandingkan dengan tujuh kandidat lainnya. Nama Ahok disebut oleh Ketua DPP PDIP Eriko Sotarduga di Kantor DPP PDIP, Jakarta pada Kamis, 16 Mei 2024. Menurut Eriko, Ahok masuk ke dalam bursa bakal calon di Pilkada Jakarta 2024.

“Tapi ini perbincangan kami, sekali lagi ini masih perbincangan kami. Ada Mas Djarot (eks Wakil Gubernur DKI Jakarta) dan ada Pak Ahok," ujar Eriko.

3. Peluang duet Anies-Ahok di Pilkada DKI Jakarta 2024

Baik Anies maupun Ahok disebut punya pendukung dengan basis besar. Duet keduanya memperbesar peluang kemenangan, apalagi dua sosok ini pernah memimpin DKI Jakarta. Nama Anies-Ahok pun ramai diduetkan pada awal Mei lalu untuk maju di Pilkada DKI Jakarta 2024.

Menanggapi wacana itu, Anies mengatakan dirinya masih di fase menentukan apakah terjun ke Pilkada DKI Jakarta 2024 atau tidak. Opsi duet dengan Ahok, kata dia, merupakan fase kedua. Kala itu Anies memang belum memutuskan apakah ikut kontestasi Pilgub Jakarta.

Sementara itu, Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP DKI Jakarta, Gilbert Simanjuntak, mengatakan Ahok dan Anies berasal dari akar rumput yang berbeda. Pernyataan tersirat tersebut menandakan PDIP menutup peluang duet Anies-Ahok.

4. Duet Anies-Ahok langgar aturan

Selain kedua belah pihak kurang menyambut wacana duet, koalisi Anies-Ahok ternyata melanggar aturan. Karenanya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi DKI Jakarta memastikan duet Anies dan Ahok di Pilgub Jakarta 2024 tidak akan bisa terwujud..

Menurut Kepala Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu KPU DKI Jakarta, Dody Wijaya, duet Anies-Ahok bakal melanggar Undang-undang Nomor 10 tahun 2016 tentang Pemilihan Gubernur Bupati dan Wali Kota. Eks gubernur dilarang mendaftarkan diri sebagai calon wakil gubernur di daerah yang sama.

“Jadi di undang-undang tentang Pilkada dalam Pasal 7 ayat 2 huruf O itu, adalah yang dilarang gubernur untuk mencalonkan diri menjadi wakil gubernur di daerah yang sama,” ujar Dody di kantornya, Jakarta, Jumat, 10 Mei 2024.

5. Nama Ahok juga muncul di bursa kandidat calon gubernur di Pilkada Sumut 2024

Peluang Anies dan Ahok untuk duet jelas makin sulit. Namun peluang berkompetisi keduanya di Pilkada DKI Jakarta 2024 juga tampaknya makin tidak dapat dipastikan. Apalagi setelah nama Ahok muncul di bursa kandidat calon gubernur di Pilkada Sumut 2024.

"Saya harus jujur, seperti Pak Ahok masih ditarik-tarik juga untuk bisa Sumatera Utara. Nah ini menarik juga," kata Eriko di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Kamis, 23 Mei 2024.

Di Pilkada Sumut 2024, Ahok akan menghadapi eks Kader PDIP yang juga menantu Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Wali Kota Medan Bobby Nasution. Bobby digadang Partai Golkar sebagai kandidat usungan mereka di pemilihan calon gubernur Sumut.

HENDRIK KHOIRUL MUHID  | ADINDA JASMINE PRASETYO | YOHANES MAHARSO JOHARSOYO | EKA YUDHA SAPUTRA 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus