Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Pemerintah Masih Isolasi 11 Orang Suspect Virus Corona

Pemerintah masih mengisolasi 11 orang pasien suspect virus corona.

7 Maret 2020 | 15.08 WIB

Petugas medis unit gawat darurat Melasari, menunjukkan ruang isolasi untuk pasien virus corona atau Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Slamet, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Selasa 3 Maret 2020. RSUD Dr Slamet Garut merupakan rumah sakit rujukan bagi pasien virus corona di Jabar, dengan menyediakan satu ruang isolasi dan 29 dokter beserta puluhan perawat. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Perbesar
Petugas medis unit gawat darurat Melasari, menunjukkan ruang isolasi untuk pasien virus corona atau Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Slamet, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Selasa 3 Maret 2020. RSUD Dr Slamet Garut merupakan rumah sakit rujukan bagi pasien virus corona di Jabar, dengan menyediakan satu ruang isolasi dan 29 dokter beserta puluhan perawat. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah masih mengisolasi 11 warga negara Indonesia yang merupakan pasien dengan kategori suspect virus corona

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Kondisi suspect masih dimonitor. Pemeriksaan lab akan dilakukan hari demi hari, karena pengalaman dari beberapa negara, tidak mungkin sekali periksa langsung posiif. Saya berikan contoh, di Vietnam saja sampai 7 kali diperiksa baru ketahuan positifinya," ujar Juru bicara penanganan wabah virus Corona, Achmad Yurianto di Kantor Presiden, Jakarta pada Sabtu, 7 Maret 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

11 suspect tersebut terdiri dari 5 orang terkait kasus 1 positif Covid-19 di Jakarta, 1 orang merupakan WNI ABK Diamond Princess yang kini dirawat di RS Persahabatan, 1 orang lagi di Bandung. Sisanya 4 pasien suspect belum diketahui asal penularannya. Yurianto enggan mendetail keberadaan 4 pasien suspect tersebut.

"Mereka dimana-mana, di Indonesia pastinya. Mereka datang sendirian (dari luar negeri), kemudian berobat, ketemu, dimasukkan (suspect). Kan enggak mesti harus terkait-kait kasus (positif Covid-19)," ujar Yurianto.

Selagi menunggu hasil uji laboratorium pasien suspect ini, Kementerian Kesehatan terus menelusuri jejak orang-orang yang diduga melakukan kontak dekat dengan pasien positif Covid-19 maupun pasien suspect.

"Bagi kami, status positif atau bukan, tidak akan berpengaruh terhadap perawatan pasien. Tapi, cenderung kepada bagaimana antisipasi penularan karena kami harus melakukan contact tracing sehingga bisa dengan cepat menemukan dan mengisolasi terduga agar tidak ada sumber penularan lagi di masyarakat," ujar Yurianto.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus