Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Pemerintah Terima Pinjaman Darurat dari ADB untuk Gempa Palu

Dana tersebut akan digunakan untuk rehabilitasi dan rekonstruksi pasca-gempa Palu.

13 Oktober 2018 | 13.35 WIB

Wakil Presiden Jusuf Kalla berbincang dengan Sekjen PBB Antonio Guterres (kanan) dan CEO Bank Dunia Kristalina Georgieva sebelum meninjau lokasi terdampak gempa dan tsunami Palu di Bandara Mutiara SIS Al Jufri, Palu, Sulawesi Tengah, Jumat, 12 Oktober 2018. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Perbesar
Wakil Presiden Jusuf Kalla berbincang dengan Sekjen PBB Antonio Guterres (kanan) dan CEO Bank Dunia Kristalina Georgieva sebelum meninjau lokasi terdampak gempa dan tsunami Palu di Bandara Mutiara SIS Al Jufri, Palu, Sulawesi Tengah, Jumat, 12 Oktober 2018. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Indonesia menerima tawaran Bank Pembangunan Asia (ADB) yang bersedia memberi pinjaman bantuan darurat untuk penanganan gempa Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Tentu akan dicairkan kalau dibutuhkan. Kalau di luar kebutuhan, tidak," kata Wakil Presiden Jusuf Kalla di Nusa Dua, Bali, Sabtu, 13 Oktober 2018.

JK mengatakan dana tersebut akan digunakan untuk rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana. Pemerintah tengah menghitung dana yang dibutuhkan untuk membangun kembali infrastruktur dan bangunan yang rusak. Setelahnya, pemerintah akan duduk bersama pemberi pinjaman.

Menurut JK, besaran pinjaman yang akan diambil menyesuaikan data penghitungan tersebut.  "Sesuai kebutuhan kita, tidak akan berlebihan," ujarnya. Terkait detail pinjaman, JK belum dapat bicara lantaran rencana ini masih dalam tahap penghitungan kebutuhan dana.

Baca: Pemerintah Kota Palu Petakan 24 Titik Alternatif Hunian Sementara

ADB menyatakan bersedia memberi bantuan pinjaman darurat berjangka panjang senilai maksimal US$ 1 miliar. Pinjaman itu di luar program pinjaman reguler ADB untuk Indonesia. 

Pinjaman dari ADB berbentuk dua paket yaitu bantuan anggaran darurat hingga US$ 500 juta dan pembiayaan tambahan sekitar US$ 500 juta. Paket kedua diberikan melalui pinjaman proyek untuk rekonstruksi infrastruktur penting seperti jalan dan jembatan, sekolah, jaringan listrik, dan air.

Vindry Florentin

Vindry Florentin

Lulus dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran tahun 2015 dan bergabung dengan Tempo di tahun yang sama. Kini meliput isu seputar ekonomi dan bisnis. Salah satu host siniar Jelasin Dong! di YouTube Tempodotco

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus