Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Penandatanganan tak serentak

H. alamsjah ratu perwiranegara mengundang 20 tokoh islam untuk menandatangani surat pernyataan "sikap bersama umat islam indonesia". mendukung pencalonan soeharto menjadi presiden ri periode 1993-1998.

12 Mei 1990 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KESIBUKAN Letjen. (Purn) H. Alamsjah Ratu Perwiranegara, 64 tahun, tak berkurang setelah ia mengakhiri jabatan sebagai Menko Kesra di tahun 1988. "Saya bukan orang yang frustrasi," katanya. Sejak itu, ia lebih banyak mencurahkan tenaganya sebagai Ketua Dewan Pembina Mathla'ul Anwar -- sebuah organisasi sosial dan pendidikan berlatar Islam -- yang dijabatnya sejak 1985. Organisasi itu ada sejak tahun 1916 dan berpusat di Menes, Banten, Jawa Barat. Kini, menurut Alamsjah, Mathla'ul Anwar memiliki sekitar 3.000 pondok pesantren dan madrasah, dengan 300.000-an santri. Alumnusnya ditaksir enam juta orang. Alamsjah dikenal punya hubungan luas dengan berbagai kalangan Islam sejak ia menjabat sebagai Menteri Agama (1978-1983). Mungkin berkat itulah ia mampu memprakarsai dukungan terhadap Pak Harto, dengan mengundang 20 tokoh Islam untuk menandatangani surat pernyataan "Sikap Bersama Umat Islam Indonesia". Para penanda tangan itu adalah: 1. K.H. Hasan Basri (MUI) 2. K.H. Alie Yafie (MUI) 3. Prof. K.H. Ibrahim Hosen (MUI) 4. H.M. Soedjono (MUI) 5. Aminuddin Aziz (MUI) 6. Prof. H. A. Timur Djaelani (Cendekiawan Islam) 7. H.S. Projokusumo (MUI) 8. H. Alamsjah Ratu Perwiranegara 9. Drs. H. Satibi Darwis (PITI) 10. Drs. H. Lukman Harun (Muhammadiyah) 11. Husein Kartasasmita (Jamiatul Muslimin) 12. H. Azzidin (Al-Jamiyatul Washliyah) 13. K.H. Tobir Widjaja (MDI) 14. K.H. Masjkur (NU) 15. H. Harsono Tjokroaminoto (SI) 16. H. Ismail Hasan, S.H. (Tarbiyah) 17. H . Mirsyad Djuwalli (Mathla'ul Anwar) 18. K.H. Rahadikromo (Dewan Masjid) 19. Drs. H. Anwar Nurris (NU) 20. H. Hasanuddin (Al-Jamiayatul Washliyah) 21. Dr. L.L. Wiresentane (Nahdlatul Wathan) Bermula pada sebuah pertemuan di kantor milik Alamsjah di Jalan Kemang Raya, Jakarta Selatan, akhir September tahun silam, yang dihadiri oleh 11 tokoh Islam, seperti K.H. Hasan Basri dan K.H. Ali Yafie. Mereka inilah yang pada hari itu menandatangani surat pernyataan itu. Sedangkan nama lainnya, menyusul beberapa hari kemudian. Hanya tiga tokoh yang menandatanganinya setelah didatangi oleh Alamsjah, mengingat usia mereka yang sudah tua, yaitu K.H. Masjkur, H. Harsono Tjokroaminoto, dan Husein Kartasasmita, ayah Menteri Pertambangan dan Energi Ginandjar Kartasasmita.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus