Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nusa

Pengamat Bilang Peluang Kaesang Lebih Besar di Pilgub Jateng, Ini Alasannya

Apabila Kaesang menjadi Gubernur Jawa Tengah, maka posisi itu akan menjadi panggung untuk melihat kinerjanya dalam memimpin daerah.

8 Juli 2024 | 13.53 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep di kantor Muhammadiyah DKI Jakarta, Jumat, 21 Juni 2024. Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep menegaskan dirinya tidak akan berduet dengan Anies Baswedan untuk maju di Pilkada Jakarta. TEMPO/Martin Yogi Pardamean

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Indo Barometer, M. Qodari, mengatakan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep lebih berpeluang menang dalam pemilihan gubernur Jawa Tengah atau Pilgub Jateng ketimbang di Jakarta.

"Kaesang itu akan lebih potensial di Jateng, karena Jateng itu habitat alaminya Pak Jokowi," kata Qodari ketika ditemui di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta Pusat, Ahad, 7 Juli 2024 seperti dikutip Antara.

Dia menyebutkan hal itu dibuktikan dengan hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) tentang peta persaingan pada Pilgub Jateng. Dalam hasil survei LSI yang dilakukan pada 21-26 Juni 2024, tercatat empat nama yang saat ini paling populer menjelang Pilgub Jateng, yaitu Kaesang Pangarep, Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi, Mantan Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen, dan Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPD PDIP) Jateng Bambang Wurianto alias Bambang Pacul.

Adapun hasil simulasi semi terbuka LSI dengan memberikan 21 pilihan kepada responden menunjukkan Kaesang paling banyak dipilih, yaitu sebesar 15,9 persen.

"Dia nomor satu itu dalam konteks bahwa Kaesang belum ngapa-ngapain, belum diwacanakan sama sekali untuk maju sebagai calon gubernur. Belum diwacanakan saja sudah bisa nomor satu, apalagi kalau diwacanakan," ujar dia.

Meskipun saat ini Kaesang juga diisukan akan maju dalam Pilgub Jakarta, menurut Qodari, Kaesang lebih mengerucut kepada Pilgub Jateng. Dia menilai, apabila Kaesang menjadi Gubernur Jateng, maka posisi itu akan menjadi panggung untuk melihat kinerja putra bungsu Presiden Joko Widodo alias Jokowi itu dalam memimpin daerah.

"Tinggal Mas Kaesang-nya mau maju atau tidak. Kalau menurut saya, Mas Kaesang juga perlu membuktikan kinerja dia sebagai pejabat publik dengan cara menjalankan pemerintah di Jawa Tengah," ucapnya.

PDIP Mempertimbangkan Kaesang di Pilgub Jateng

Sebelumnya, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP Puan Maharani mengatakan partainya ikut mempertimbangkan nama Kaesang untuk Pilgub Jateng 2024.

"Iya dong, (Kaesang) jadi salah satu pertimbangan juga," kata Puan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa, 2 Juli 2024.

Menanggapi pernyataan Puan, Kaesang mengaku bersyukur namanya masuk ke dalam radar PDIP. Meski begitu, sejauh ini dia belum memutuskan perihal langkahnya dalam Pilkada 2024. Dia menyebutkan bakal ada kejutan pada Agustus 2024, yang menjadi momen pendaftaran pilkada.

“Jadi, ketika saya masuk ke salah satu bursa ya, saya hanya bisa ucapkan alhamdulillah, gitu aja," ujarnya pada Jumat, 5 Juli 2024.

Kaesang: Jateng Butuh Pemimpin yang Bisa Selesaikan Semua Masalah

Dalam kesempatan terpisah, Kaesang mengatakan Jateng membutuhkan pemimpin yang bisa menyelesaikan semua permasalahan yang dihadapi wilayah itu.

"Jawa Tengah ini kan provinsi yang cukup besar, masalah kompleks, butuh pemimpin yang bisa menyelesaikan semua masalah yang ada di Jawa Tengah ini," kata Kaesang saat ditemui awak media di Pura Mangkunegaran Solo, seusai mengikuti Kirab Pusaka pada Ahad malam, 7 Juli 2024.

Kaesang mengungkapkan hal itu ketika mendapat pertanyaan wartawan seputar pernyataan Puan Maharani yang menyebut mempertimbangkan nama Kaesang dalam Pilgub Jateng 2024. Terhadap pernyataan Puan itu, putra bungsu Presiden Joko Widodo atau Jokowi itu tak mempermasalahkannya.

"Ya nggak apa-apa. Kami hargai semua yang mau mengusung kami lebih baik lagi," ucap Kaesang. 

Saat ditanya apakah sejauh ini sudah ada komunikasi lebih lanjut dengan partai politik lain seperti PDIP, Kaesang enggan menjawab lebih lanjut. Dia pun mengakhiri sesi wawancara dan berpamitan meninggalkan Pura Mangkunegaran itu. 

SEPTIA RYANTHIE | ANTARA

Pilihan editor: Reaksi Golkar Soal PKB Usulkan Nagita Slavina Dampingi Bobby Nasution di Pilgub Sumut

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus