Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat hubungan internasional Teuku Rezasyah mengatakan pertemuan Perdana Menteri Fiji Sitivani Rabuka dengan pimpinan gerakan separatis Papua Benny Wenda bisa menimbulkan ketegangan bilateral. Sebab, menurut dia, pertemuan dua pihak itu bisa merusak hubungan yang terjalin antara pemerintah Indonesia dengan Fiji.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kontak antara Rabuka dengan Wenda ini bisa merusak hubungan bilateral Fiji-Indonesia yang berdasarkan prinsip saling menghargai kedaulatan dan keutuhan wilayah," kata pengajar Universitas Padjadjaran tersebut pada Sabtu, 4 Maret 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Reza mengatakan dalam jangka pendek, pertemuan antara Sitivani Rabuka dan Benny Wenda bisa menguntungkan gerakan separatis Papua. Sebab, hal tersebut bisa menjadi simbol dukungan sehingga bisa menguatkan posisi Benny Wenda.
"Dimana Wenda akan mendapat dukungan dari kalangan Melanesia di Pasifik Selatan, yakni pemerintah, kalangan dunia usaha, agama, dan masyarakat umum," kata dia melalui pesan tertulis saat dihubungi Tempo.
Namun, Reza menyebut komunikasi Rabuka-Wenda berpotensi berakibat buruk terhadap hubungan bilateral antara RI dengan Fiji ke depan karena bisa memancing respon negatif dari masyarakat. "Serta membuat gundah masyarakat masyarakat di dalam negeri Indonesia, khususnya di Indonesia bagian Timur," ujar Reza.
Selain itu, Reza mengatakan pertemuan antara Wenda-Rabuka bisa merugikan kondisi sosio-politik masyarakat Indonesia. Ia menilai hal tersebut bisa menjadi angin segar pihak tertentu melancarkan aksi tidak baik mereka.
"Akan terdapat kalangan tertentu yang mengambil manfaat dari pertemuan tersebut, dan menafsirkannya secara berlebihan," tutur dia.
Reza mengatakan pertemuan tersebut bisa jadi ujian bagi pemerintah Indonesia. Ia menyebut pemerintah harus bisa menekan semua potensi gejolak yang mungkin bisa terjadi.
"Namun gejolak di Papua dapat dihindari. Sekiranya pemerintah Indonesia dapat membuktikan sudah terjadinya integrasi budaya dalam masyarakat Indonesia di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat, di mana semuanya hidup damai sebagai penduduk Indonesia," kata Reza.
Indonesia Kecewa pada Fiji
Sebelumnya, Pemimpin Persatuan Gerakan Pembebasan Papua Barat (ULMWP) Benny Wenda membagikan foto pertemuannya dengan Perdana Menteri Fiji Sitivani Rabuka. Hal tersebut diunggah oleh Wenda melalui akun Twitter resminya,
"Suatu kehormatan untuk bertemu dengan Anda berdua dan mendiskusikan masa depan Melanesia dan Pasifik yang lebih luas," kata Benny Wenda dalam cuitannya.
Menanggapi hal itu, Pemerintah RI sempat menyatakan rasa keberatannya. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Teuku Faizasyah mengatakan pemerintah telah menyampaikan nota diplomatik kepada Pemerintah Fiji pada 2 Maret 2023 lalu.
"Kurang lebihnya dalan nota tersebut Indonesia menyampaikan kekecewaan yang mendalam atas pertemuan PM Fiji dengan seseorang yang mengklaim secara sepihak dirinya mewakili masyarakat Papua, Indonesia," kata dia saat dikonfirmasi Tempo.
Pilihan Editor: PM Fiji Bertemu Tokoh Papua Merdeka Benny Wenda, RI Kecewa