Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono disebut sudah menerima pernyataan loyal dari pengurus daerah partainya. Deputi Pemenangan Pemilu Demokrat Kamhar Lakumani mengatakan seluruh DPC dan DPD partai telah membuat surat pernyataan tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Seluruh kader Partai Demokrat semakin merapatkan barisan, solid untuk menghadapi para pihak yang mencoba mengusik-usik, apalagi membegal kepemimpinan Partai Demokrat," kata Kamhar dalam keterangannya, Rabu, 3 Februari 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Cerita senada disampaikan Ketua DPD Partai Demokrat Kalimantan Selatan, Rusian, yang jajarannya sempat diundang dan dipertemukan dengan Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko. Rusian sebelummya bercerita bahwa sembilan ketua DPC Demokrat Kalimantan Selatan diundang ke Jakarta untuk menerima bantuan bencana banjir di Kalsel.
Mereka dihubungi oleh kader Demokrat sekaligus anggota DPR Jhoni Allen Marbun dan seorang mantan ketua Demokrat di Kalsel berinisial A. Di Jakarta, mereka ternyata dikumpulkan di Hotel Aston, Setiabudi, Jakarta Selatan. Pertemuan berlangsung di ruangan di lantai 28 pada Rabu, 27 Januari lalu mulai pukul 21.00 WIB.
Menurut Rusian, para pengurus DPC itu kemudian melaporkan rencana kongres luar biasa untuk mengganti AHY dengan Moeldoko. Merujuk dokumen pemeriksaan, rencana tersebut dibeberkan oleh mantan terpidana korupsi yang juga mantan Bendahara Umum Demokrat Muhammad Nazaruddin dan Jhoni Allen.
Setelah melaporkan adanya upaya KLB itu, lanjut Rusian, para ketua DPC membuat surat pernyataan setia kepada AHY. Rusian berujar banyak pengurus daerah yang mengikuti aksi tersebut, termasuk dirinya yang tak hadir di Jakarta.
"Setelah dapat laporan dari kader di sana menyatakan sikap membuat sikap di atas materai, kami yang tidak ikut di sana juga ikut membuat surat di materai. Biar Ketum kami bisa tenang," kata Rusian.
Surat pernyataan itu pada intinya menyatakan setia tegak lurus dan mendukung kepemimpinan AHY hingga Pemilu 2024. Rusian menganggap adanya upaya mengambil alih partai itu merupakan teguran dan peringatan bagi mereka untuk semakin kompak. Dia mengklaim, 34 DPD solid membuat pernyataan setia itu.
"Bahkan jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan oleh oknum tertentu insya Allah kader Demokrat DPD DPC akan bergerak memprotes ketidakadilan dan ketidakbenaran itu, khususnya terhadap oknum-oknum yang ingin melakukan hal-hal inkonstitusional," kata Rusian.