Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) memastikan penyelenggaraan ibadah umrah di Arab Saudi sangat aman meski kasus Covid-19 kembali meningkat akibat varian omicron.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sekjen DPP Amphuri Farid Aljawi menilai pemberangkatan umrah dari Indonesia tidak perlu menggunakan skema one gate policy seperti yang masih dipertahankan Kementerian Agama hingga saat ini. Sehingga, keberangkatan tak harus dari Jakarta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dia menekankan kondisi ini sudah bisa dipastikan karena Tim Advance Mitigasi Sistem Umrah Amphuri telah selesai menjalankan misinya di Arab Saudi demi memastikan penyelenggaraan umrah memang aman di tengah Pandemi Covid-19.
"Di Saudi normal, sudah terbentuk mekanismenya. Saudi itu kan yang paling takut dengan seperti ini tapi dia omicronnya sudah 6.000 enggak ditutup sama dia," kata Farid saat dihubungi, Selasa, 18 Januari 2022.
Terkait dengan adanya kabar bahwa 30 persen tim advance atau tim pendahulu yang terpapar omicron usai dari Arab Saudi, Farid mengaku telah mengonfirmasi langsung kepada mereka. Katanya, gejala yang mereka alami seperti batu pilek biasa.
"Saya dengar dari satu-satu dari mereka sebetulnya mereka sehat-sehat saja. Karena orang yang pulang umrah itu pilek itu hal yang biasa, flu, batuk biasa. Jadi kalau batuk pilek dianggap positif itu yang repot," ungkap Farid.
Untuk itu, Farid mendorong Kementerian Agama supaya berkomitmen menyerahkan urusan penyelenggaraan umrah ini kepada penyelenggara karena skema yang berlaku antara kedua negara adalah business to business.
"Jadi menurut saya dikembalikan ke PPIU (Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah) karena ini business to business, kita yang lebih memahami. Kalau pemerintah minta kita supaya bantu untuk pengawasan kita siap," tegasnya.
ARRIJAL RACHMAN