Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Peringati HUT RI ke-75, PKS Janji Pertahankan Konsensus Bernegara

Presiden PKS Sohibul Iman menyatakan bersyukur atas eksistensi kemerdekaan Indonesia hingga 75 tahun.

18 Agustus 2020 | 10.26 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Presiden PKS Sohibul Iman saat acara diskusi "Ngopi Bareng Presiden PKS" yang membahas sengketa Natuna dan kebijakan kelautan di DPP PKS, Jakarta, Senin, 20 Januari 2020. Susi juga menegaskan bahwa setiap kebijakan dan program menteri pasti diselaraskan dengan visi dan misi presiden. TEMPO/Muhammad Hidayat

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman menyatakan bersyukur atas eksistensi kemerdekaan Indonesia hingga 75 tahun. Sohibul menyebut kemerdekaan hingga 75 tahun di tengah bangsa yang amat majemuk dari suku, agama, dan budaya adalah keajaiban dunia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Tidak ada negara seplural Indonesia bisa bertahan hingga 75 tahun," kata Sohibul dalam acara Tasyakuran dan Renungan Kemerdekaan HUT RI ke-75 bersama tokoh lintas agama secara virtual Senin malam, 17 Agustus 2020, dikutip dari keterangan tertulis hari ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sohibul mencontohkan Yugoslavia yang juga terdiri dari beberapa etnik kini sudah tercerai berai. Menurut Sohibul, eksistensi kesatuan bangsa ini merupakan karunia Allah SWT sekaligus ikhtiar dari para pendiri bangsa yang meletakkan dasar hidup bernegara.

Sohibul pun berujar, Indonesia bisa bertahan di tengah pluralitas hingga saat ini karena berpegang teguh pada konsensus bersama seperti Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika, Bendera Merah Putih, dan konsensus dasar lainnya.

Ia pun berjanji PKS akan terus menjaga konsensus bersama itu dalam kehidupan berbangsa. PKS, kata dia, akan terus berjuang mempertahankan konsensus dasar bernegara sebagai pegangan semua anak bangsa.

"Persatuan sifatnya harus kita upayakan. Malam ini kita adalah tasyakuran dan renungan kemerdekaan dari tokoh lintas agama dalam upaya mewujudkan semangat persatuan bangsa dalam konteks kehidupan antarumat beragama," ujar Sohibul.

Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti menyebut selama ini ada beberapa kritik dan anggapan yang meragukan nasionalisme PKS. Namun ia menilai tak ada keraguan terkait hal itu.

"Mendengar pidato Kang Presiden (Sohibul), Laa Syaak wa laa Raiba, tidak ada keraguan dan kebimbangan PKS partai yang konsisten tegakkan Pancasila dan NKRI," ujar Mu'ti, dikutip dari keterangan tertulis yang sama.

Sekretaris Eksekutif Bidang KKC Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) Jimmy Sormin di Hari Kemerdekaan ini berharap PKS bisa terus menggelar forum tokoh lintas agama agar terjadi dialog dan toleransi dalam arti sebenarnya.

"Berharap PKS bisa menghadirkan ruang perjumpaan sehingga apa pun krisisnya, apakah krisis ekologi, kebangsaan, dan krisis lainnya bisa terjadi dialog, mengenal satu sama lain dan semakin toleransi bukan sebagai teori saja," kata Jimmy dikutip dari keterangan yang sama.

BUDIARTI UTAMI PUTRI

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus