Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Pertemuan Menteri Kesehatan G20, Budi Gunadi Sadikin: 6 Aksi Kunci Negara G20 untuk Kesehatan Global

Akhir pertemuan kedua para Menteri Kesehatan G20 (the 2nd HMM) bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda menghasilkan 6 aksi kunci.

29 Oktober 2022 | 09.28 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat menjelaskan prediksi penularan Covid-19 akibat varian baru BA.4 dan BA.5 di Yogyakarta Kamis petang, 21 Juli 2022. (Tempo/Pribadi Wicaksono)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pada pertemuan kedua para Menteri Kesehatan G20, Menteri Kesehatan (Menkes) Indonesia, Budi Gunadi Sadikin mengawali sambutan dengan mengatakan pada 28 Oktober 1928, para pemuda berkumpul terlepas dari perbedaan mereka, mereka berjanji untuk bersatu, dan menghasilkan bahasa yang sama, yaitu bahasa indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Hari ini, terlepas dari perbedaan kita, saya senang bahwa kita negara-negara G20, telah bersatu, berbicara dalam bahasa yang sama, yaitu bahasa kemanusiaan di atas segalanya. Momentum ini tidak mengenal batas dalam memperkuat arsitektur kesehatan global, bukan hanya untuk generasi kita sekarang, tetapi sampai generasi-generasi berikutnya,” ujar Menkes Budi pada penutupan the 2nd HMM di Bali, Jumat 28 Oktober 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca: Menkes Budi Gunadi Sadikin Berbagi Tips Menjaga Hidup Sehat

6 Aksi Kunci Menkes Negara-negara G20

Pada pertemuan tersebut, menghasilkan enam aksi kunci yang dituangkan dalam dokumen teknis. Aksi kunci tersebut telah diterima oleh setiap negara G20 dan berkomitmen untuk melaksanakannya. Hal ini menjadi bagian dari pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons terhadap pandemi di masa depan. Selain itu, aksi kunci ini juga merupakan upaya memperkuat arsitektur kesehatan global.

Melansir sehatnegeriku.kemkes.go.id, aksi kunci pertama menghasilkan kesepakatan pembentukan dana kesiapsiagaan dan respons pandemi melalui Dana Perantara Keuangan (FIF). Ini merupakan pencapaian besar dan nyata dari G20 yang membutuhkan dukungan, kreativitas, dan koordinasi seluruh negara. Tidak hanya berhenti pada pembentukan FIF saja, tetapi sampai tahapan memastikan dana akan dapat diakses bagi setiap negara yang membutuhkan dalam rangka kesiapsiagaan pandemi kedepan

Aksi kunci kedua, pasca evaluasi Access to COVID-19 Tools Accelerator (ACT-A) Initiative, negara G20 sepakat meneruskan dan memperkuat mekanisme ACT-A sebagai entitas formal untuk memperluas akses dan memobilisasi berbagai sumber daya dalam menghadapi pandemi selanjutnya. Salah satunya membangun mekanisme untuk mengakses FIF bagi semua negara. Aksi kunci ketiga, presidensi G20 Indonesia membuka jalan untuk penguatan surveilans genomik sebagai bagian penting dari upaya pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons terhadap pandemi. Semua laboratorium genomik di seluruh negara akan bekerja bersama membangun sistem surveilans sebagai kewaspadaan dini menghadapi pandemi ke depannya.

Aksi kunci keempat, sertifikat perjalanan dalam bentuk digital yang berisi informasi mengenai vaksin dan hasil tes dapat dikembangkan pemanfaatannya lebih luas lagi. Pasalnya, ini bersifat esensial sehingga hendaknya dapat berjalan terus. Indonesia pun berkomitmen mendorong digitalisasi dokumen pelaku perjalanan menjadi bagian dalam International Health Regulation (IHR) yang disuarakan ketika World Health Assembly.

Aksi kunci kelima, analisa kesenjangan dan pemetaan kondisi sekarang tentang jejaring pusat penelitian dan manufaktur akan dilangsungkan dan diteruskan oleh presidensi yang dipimpin India. Indonesia dan enam negara G20 terutama yang berada di kawasan selatan, telah menyepakati pembentukan jejaring pusat penelitian dan manufaktur untuk Vaksin, Terapi atau Pengobatan, dan Diagnostik (VDT).

Aksi kunci keenam, capaian nyata dari pertemuan side event dengan call for action peningkatan pembiayaan untuk penanggulangan tuberkulosis, komitmen untuk mengimplementasikan inisiatif One Health, dan meningkatkan kapasitas, deteksi, dan respon AMR. Hal ini dilakukan lantaran sebanyak 80 persen penyakit yang menyebabkan pandemi merupakan penyakit bersumber hewan. 

Pada akhir sambutan, Menkes Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa Hari Sumpah Pemuda merupakan hari di mana para pemimpin kesehatan G20 berkomitmen untuk lebih memperkuat arsitektur kesehatan global demi kesehatan generasi mendatang. Inilah yang menjadi kesepakatan bersama, meskipun situasi geopolitik sekarang sedang kompleks. 

RACHEL FARAHDIBA R 

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus