Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Anggota DPD perwakilan DKI Jakarta Andi Mappetahang Fatwa atau AM Fatwa meninggal dunia pada Kamis, 14 Desember 2017. Fatwa wafat di usia 78 tahun karena menderita sakit lever stadium empat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sekretaris Jenderal Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) sekaligus politikus Partai Demokrat Jafar Hafsah menuturkan, AM Fatwa sempat memberikan pesan padanya. Pesan AM Fatwa adalah jika ingin melakukan sebuah perjuangan maka masuklah ke dunia politik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Bagi dia berpolitik adalah satu jalan yang baik bagi orang-orang yang mempunuai ideologi yang baik," kata Jafar pada Kamis, 14 Desember 2017.
Jafar mengatakan, AM Fatwa memiliki perjalanan yang matang soal agama dan kenegaraan. AM Fatwa, menurut Jafar, adalah manusia pembelajar dan penulis yang handal dalam menyampaikan pesan.
Ia juga menilai AM Fatwa sebagai tokoh ulama yang sangat memahami konstitusi. "Konsennya terhadap konstitusi sangat tinggi," ujar Jafar.
Keponakan AM Fatwa, Andi Agung Baso Amir mengatakan, AM Fatwa juga sempat berpesan pada keluarga untuk merawat keluarga dengan baik. Menurut Andi, AM Fatwa tidak pernah mengeluh sakit hingga dia dinyatakan sakit lever stadium empat.
"Kelebihan beliau tidak pernah merasa sakit. Jadi kita enggak tahu beliau sakit. Malah keluarga kaget, tiba-tiba sakit lever stadium empat," kata Andi.
Jenazah AM Fatwa akan disalatkan di rumah duka di Jalan Condet Pejaten Nomor 11, Jakarta Selatan. AM Fatwa akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata sekitar pukul 12.00 WIB.
AM Fatwa dikenal sebagai tokoh reformasi. Mantan Wakil Ketua MPR pada 2004-2009 ini dikenal sebagai pengkritik rezim Orde Lama dan Orde Baru. Namanya tercatat sebagai salah satu penanda tangan Petisi 50. Dia juga salah satu pendiri Partai Amanat Nasional bersama Amien Rais pada 1999.
RIANI SANUSI PUTRI