Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tersangka dugaan tindak pidana korupsi Pj Bupati Sorong Yan Piet Mosso ditengarai membuat nota kesepahaman dengan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Papua Barat Brigjen TNI TSP. Silaban. Tujuannya untuk mencari dukungan dan memberikan kontribusi suara pada pemilihan presiden atau Pilpres 2024 minimal sebesar 60%+1 untuk kemenangan Ganjar Pranowo di Kabupaten Sorong.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam dokumen itu, tidak disebutkan spesifik tanggal penandatanganan, tetapi hanya terdapat keterangan di Sorong, Agustus 2023. Pakta Integritas itu dibuat oleh Yan Piet Mosso dan diketahui oleh Kepala Badan Intelijen Daerah Papua Barat Brigjen TNI TSP. Silaban.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Politikus Partai Demokrasi Indonesia (PDIP) Bambang Wuryanto tidak banyak bicara ketika ditanya tentang temuan Pakta Integritas itu. Menurut Bambang Pakta Integritas itu juga belum dipastikan benar atau tidaknya.
“Surat itu resmi atau tidak resmi? Belum diklarifikasi,” kata Bambang saat ditemui di Kompleks Parlemen, Rabu, 15 November 2023.
Menurut dia, dirinya tidak bisa berkomentar tentang Pakta Integritas itu karena belum diklarifikasi kebenarannya. Menurut Bambang kalau dia berkomentar terhadap barang yang belum terkonfirmasi, dirinya nanti dianggap sembarangan.
“Jadi kalau ngomong, ya, ada. Faktanya harus clear, jangan atas dasar rumor dong,” kata dia.
Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK sebelumnya melakukan operasi tangkap tangan atau OTT Pj Bupati Sorong Yan Piet Mosso. Dalam OTT tersebut, disebut-sebut ditemukan dokumen Pakta Integritas yang dibuat antara Kepala BIN Daerah Papua Barat dengan Yan Piet untuk memenangkan Ganjar di Pilpres 2024.
Pilihan Editor: Andika Perkasa Ingatkan Netralitas Aparat dalam Pemilu 2024