Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Partai Golkar dan PAN berkoalisi dengan Partai Gerindra dan PKB untuk mendukung Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden capres 2024. Apa reaksi PDIP dan PPP yang tergabung dalam koalisi pendukung bakal capres Ganjar Pranowo?
PDIP: Terbiasa dikeroyok secara politik
Dilansir dari Tempo, Ketua DPP PDIP Said Abdullah menyebut partainya sangat menghormati pilihan Partai Golkar dan PAN yang mendukung Prabowo Subianto sebagai bakal capres. Said menjelaskan, PDIP punya sejarah panjang sebagai partai yang dibesarkan dengan terbiasa dikeroyok secara politik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada Pilpres 2014 misalnya, Said mengatakan, pasangan Joko Widodo alias Jokowi dan Jusuf Kalla hanya diusung oleh PDIP, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), NasDem, Hanura, dan PKPI. Kendati jumlah dukungan partai di Pilpres tidak banyak, Jokowi-JK nyatanya bisa memenangkan Pilpres dengan perolehan suara 53,15 persen mengalahkan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“PDIP memiliki sejarah panjang sebagai partai yang dididik dan dibesarkan dengan terbiasa dikeroyok secara politik. Di masa orde baru kami mengalami hal itu, dan di masa Jokowi JK, begitu pula saat ini,” kata Said, Ahad, 13 Agustus 2023.
Berkaca dari pengalaman tersebut, Said mengatakan mental juang PDIP mesti diperkuat. Pasalnya, partai pimpinan Megawati Soekarnoputri ini pernah mengalami pahit getirnya sejarah.
Toh PDIP masih punya kawan berpolitik yang membantu memenangkan bakal capres Ganjar Pranowo. Mereka adalah Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hanura, dan Partai Perindo.
Said mengatakan PPP punya kekuatan barisan kiai dan santri yang teguh dalam jalan dakwah politik. Partai Perindo punya jaringan kekuatan media, sementara Partai Hanura punya basis massa yang patut diperhitungkan, utamanya di luar Jawa.
“Atas modal politik yang saling melengkapi ini, maka PDIP dengan kekuatan politik yang ada merasa besar hati atas konfigurasi politik ini,” kata dia.
Dari segi sosok yang diusung, Said hakulyakin Ganjar adalah figur yang punya magnet elektoral sangat besar. Menurut dia, Gubernur Jawa Tengah itu punya banyak keunggulan komparatif, rekam jejak baik, berkomitmen tinggi terhadap pemerintahan yang bebas korupsi, hingga berkepribadian baik.
Selanjutnya: Potensi inilah yang akan terus…
“Potensi inilah yang akan terus kami sampaikan ke rakyat, bahwa sesungguhnya mereka memiliki sosok calon presiden yang memiliki keunggulan kualitatif yang bisa menjawab tantangan masa depan bangsa dan negara kita,” kata dia.
PPP: Beri peluang besar Sandiaga Uno
Sementara Ketua Majelis Pertimbangan PPP Romahurmuziy menyebut merapatnya Golkar-PAN ke Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) memberikan peluang besar Sandiaga Uno menjadi bakal calon wakil presiden dari Ganjar.
"Terus terang, dari sisi PPP, pengumuman koalisi baru hari ini, itu lecutan semangat bagi kami, karena artinya peluang Ketua Bapilu PPP Sandiaga Uno untuk dilamar sebagai cawapres Mas Ganjar menjadi semakin terbuka," katanya, Ahad, 13 Agustus 2023.
Pria yang biasa disapa Romy itu menjelaskan, dengan tidak merapatnya Golkar dan PAN ke Koalisi PDIP, maka PPP adalah satu-satunya partai parlemen yang mengusung Ganjar Pranowo maju dalam kontestasi Pilpres 2024.
"Sehingga itu menjadikan peluang Mas Sandi yang memang sudah memiliki syarat-syarat obyektif sebagai calon wapres itu smakin terbuka," kata Romy.
Romy mengatakan, Sandiaga Uno dirasa dapat menjadi salah satu faktor pemenangan Ganjar Pranowo dalam Pilpres 2024.
"Beliau melengkapi mas Ganjar dari sisi teritorial geografis dari luar Jawa. Beliau memiliki peluang elektabilitas yang kurang lebih menjadi top 3 atau top 2 bahkan kadang-kadang nomor 1 di berbagai survei elektabilitas," kata Romy.
Selain itu, lanjut Romy, Sandiaga juga memiliki pengalaman dalam pertarungan pemilihan presiden pada 2019 lalu yang disandingkan dengan Prabowo Subianto.
"Pengalaman beliau bertarung di tingkat nasional belum pernah dimiliki oleh calon lain kecuali pak Prabowo, artinya kalau berbicara peluang Pak Sandi menjadi sangat besar di sini," kata Romy.
IMA DINI SHAFIRA | TIKA AYU | ADE RIDWAN YANDWIPUTRA
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.