Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto mengklaim kerja kabinet berjalan baik selama satu setengah bulan dia memimpin. Kepala negara mengatakan kerja sama tim yang terbangun itu imbas retret Kabinet Merah Putih di Akademi Militer atau Akmil Magelang pada akhir Oktober lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Awalnya Prabowo memuji jajarannya yang bekerja dengan kompak selama 21 hari dia berpergian ke luar negeri sejak 8 November 2024. Jenderal TNI Purnawirawan ini juga menyampaikan apresiasi kepada karena ada kerja sama yang baik bak tim sepakbola.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Mungkin ini akibat retret di Magelang. Kalau tiga hari saja begitu hasilnya mungkin kita tambah lima hari lebih baik lagi," kata Prabowo saat sidang kabinet di kantor presiden, Istana Kepresidenan Jakarta pada Senin, 2 Desember 2024.
"Bagaimana konsensus? keputusan?" ucap Prabowo sambil berseloroh. Seluruh menteri yang hadir sempat tertawa dan dengan antusias menjawab "siap."
Prabowo kemudian menyinggung apa yang telah dilakukan pemerintah selama dia sudah menjabat. Seperti menghapus utang Usaha Kecil dan Usaha Menengah, menaikkan upah minimum provinsi, dan menaikkan gaji guru.
Terima kasih Ini akibat teamwork yang baik di antara kita. Di antara saudara-saudara saya merasakan, di mana-mana rakyat merasa bahwa kita terus pada komitmen kita untuk selalu berpihak kepada rakyat," kata Prabowo.
Prabowo dilantik sebagai presiden kedelapan Republik Indonesia pada 20 Oktober 2024. Ia dibantu oleh 48 menteri, 5 kepala badan, serta 56 orang yang mengisi posisi wakil menteri.
Selama lebih sebulan pertama pemerintahannya, Prabowo menghabiskan waktu 21 hari lawatan ke luar negeri. Mantan menantu Presiden ke-2 Soeharto ini menghadiri sejumlah konferensi tingkat tinggi, mulai dari APEC hingga G20.
Mantan Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat ini juga berkunjung ke Cina untuk bertemu Presiden Xi Jinping, ke Amerika Serikat menemui Presiden Joe Biden, kemudian ke Inggris untuk bertemu PM Keir Starmer dan Raja Charles III.