Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tagar Kabur Aja Dulu beredar viral di media sosial X mulai akhir Januari hingga saat ini. Tren tersebut berisi saran dari berbagai diaspora Indonesia yang tinggal di luar negeri untuk mengajak masyarakat mengikuti jejak mereka bekerja di negara lain menanggapi berbagai polemik dalam negeri. Founder Drone Emprit Ismail Fahmi mengungkapkan bila #KaburAjaDulu menjadi viral saat diangkat oleh akun@hrdbacot pada 14 Januari.
Tagar tersebut mencakup kesempatan kerja di luar negeri dengan gaji dan kondisi kerja yang baik, informasi lowongan kerja luar negeri, persiapan dan pertimbangan terkait biaya hingga syarat dokumen, perbandingan hidup di Indonesia dan luar negeri, serta perdebatan tentang kondisi Indonesia saat ini. Fenomena dunia maya tersebut berhasil menimbulkan kontestasi oleh para politisi Tanah Air.
Tanggapan Pro
Salah satu aktor negara yang mendukung adanya tagar Kabur Aja Dulu adalah Anies Baswedan. Menurut Anies, nasionalisme rakyat Indonesia tidak diukur dari tempat tinggal, melainkan soal kontribusi yang dapat diberikan untuk negeri.
“Banyak tokoh bangsa kita yang dulu lama tinggal di luar negeri, tapi tetap memberikan kontribusi besar bagi Indonesia. Jadi, nasionalisme itu bukan soal di mana kita tinggal, tetapi bagaimana kita tetap memberi manfaat bagi negeri ini, sekecil apa pun,” kata Anies.
Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding juga memberi tanggapan positif terkait tagar tersebut. Menurut Karding, tagar tersebut merupakan bentuk aspirasi masyarakat agar pemerintah melakukan perbaikan dalam bekerja.
“Jadi saya kira hashtag Kabur Aja Dulu ini kami sebagai pemerintah harus melihat ini sebagai masukan dan aspirasi yang harus memacu untuk bekerja lebih baik,” katanya pada Rabu, 19 Februari 2025.
Namun, Karding tetap mengimbau agar masyarakat tetap mengikuti proses perpindahan yang sudah ditentukan oleh negara. Dengan banyaknya masyarakat yang bekerja di luar negeri, menteri tersebut menilai bahwa semakin bertambah pula sumbagan imigran terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli mengungkapkan bahwa tren #KaburAjaDulu merupakan bentuk aspirasi masyarakat. Dia menyebut hal tersebut sebagai tantangan bagi pemerintah.
“Ini tantangan buat kami kalau memang itu adalah terkait dengan aspirasi mereka. Ayo pemerintah create better jobs (ciptakan lapangan pekerjaan yang lebih baik), itu yang kemudian menjadi catatan kami,” ujar Yassierli di Istana Kepresidenan, Senin, 17 Februari 2025.
Tanggapan Kontra
Bahlil Lahadalia selaku Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral pernah menyatakan keberatan dengan menilai bahwa tren pindah ke luar negeri merupakan bentuk penyimpangan terhadap nasionalisme.
“Kalau teman-teman berpikir untuk pindah ke luar negeri, saya malah meragukan nasionalisme kalian,” katanya.
Video yang diunggah pada tahun 2023 tersebut kembali viral, merupakan rekaman pernyataan Bahlil saat masih menjabat sebagai Menteri Investasi. Dalam video tersebut, Bahlil merespons pertanyaan wartawan mengenai fenomena meningkatnya WNI yang memilih berpindah kewarganegaraan.
Hal senada kini disampaikan oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid. Nusron mengungkapkan bila warganet yang mengikuti tren #KaburAjaDulu menandakan kurangnya sikap patriotik dan cinta terhadap Tanah Air.
“Kalau ada (tagar) Kabur Aja Dulu itu kan dia ini warga negara Indonesia apa tidak? Kalau kita ini patriotik sejati, kalau memang ada masalah kita selesaikan bersama,” ujar Nusron di Istana Kepresidenan Jakarta pada Senin, 17 Februari 2025.
Sementara itu, Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer Gerungan menyatakan bila ia tidak ingin mempermasalahkan tagar tersebut.
“Hastag-hastag enggak apa-apa lah, masak hastag kami peduliin,” kata dia saat ditemui di Kementerian Desa dan Pembangunan Desa Tertinggal pada Senin, 17 Februari 2025. Lebih lanjut, Wamen Kemenaker tersebut mengatakan, “Mau kabur, kabur aja lah. Kalau perlu jangan balik lagi.”
Pernyataan lain dilontarkan oleh Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Sultan Najamudin yang menyayangkan munculnya tren tersebut. Sultan menganggap bila tager tersebut tidak sejalan dengan nilai perjuangan yang telah lama dianut oleh pemuda Indonesia.
“(Pemuda Indonesia) tidak memiliki DNA yang gampang putus asa dan menyerah dengan keadaan. Negara bangsa ini diperjuangkan dan dibangun oleh anak-anak muda,” ucap Sultan dalam keterangan resmi pada Minggu, 16 Februari 2025.
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan merespons tagar Kabur Aja Dulu yang ramai diperbincangkan masyarakat di media sosial. Luhut meminta masyarakat untuk tidak tergesa-gesa menilai kinerja pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
“Ini kan baru 100 hari, saya pikir enggak usah terburu-buru untuk bilang puas enggak puas,” ucap Luhut kepada awak media seusai acara Indonesia Economic Summit 2025 yang digelar di kawasan Jakarta Pusat, pada Selasa, 18 Februari 2025.
Sunardi dan Sapto Yunus berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: Viral Tagar Indonesia Gelap dan Kabur Aja Dulu, Berikut Sejarah Penggunaan Tagar di Media Sosial
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini