Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Profil Besan Jokowi, Profesor Gudono Ayah Erina Gudono yang Telah Berpulang pada 2016

Pernikahan Kaesang Pangarep - Erina Gudono tinggal menunggu waktu. Berikut profil Profesor Gudono, calon besan Jokowi.

2 Desember 2022 | 15.05 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Prof Gudono. Foto : Dok. FEB Unila

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Tinggal menghitung hari menuju pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono pada 10 Desember 2022. Pernikahan yang akan digelar di Yogyakarta-Solo ini pun banyak mendapatkan perhatian publik, bukan hanya dari petinggi saja, melainkan rakyat biasa juga menunggu pernikahan putra bungsu Presiden RI, Jokowi.

Selain pernikahannya, atensi publik juga tertuju pada keluarga besan Jokowi. Salah satu atensi publik terhadap keluarga Erina tertuju pada sang ayah, Profesor Gudono. Lantas, bagaimana profil Profesor Gudono yang merupakan mertua Kaesang Pangarep?

Melansir feb.ugm.ac.id, Profesor Dr Gudono, M.B.A. yang merupakan seorang muslim pernah menjadi dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Gajah Mada (UGM), tepatnya pada Departemen Akuntansi.

Baca: 2 Menteri Jadi Saksi Pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono, Apa Syaratnya?

Profil Profesor Gudono, Besan Jokowi

Profesor Gudono yang lahir pada 26 Mei 1963 di Semarang juga pernah menjabat sebagai Guru Besar di FEB UGM. Sebelum menduduki jabatan tinggi tersebut, Gudono juga pernah mengembang beberapa jabatan lainnya. Secara berturut-turut, jabatan yang pernah dipegang oleh Gudono, yakni Wakil Rektor Bidang Administrasi dan Pengembangan SDM UGM periode 2002-2004, Pejabat Struktural Eselon IIIA di BPK RI periode 2006-2010, Ketua Pengelola Program Magister Akuntansi (MAKSI) FEB UGM periode 2013-2015, dan Ketua Program Sarjana Akuntansi FEB UGM periode 2016 hingga ajal menjemputnya.

Untuk mencapai jabatan di posisi tersebut, Gudono sangat gigih dan tidak pernah bosan untuk mengenyam pendidikan, baik di Indonesia maupun luar negeri. Profesor Gudono menempuh pendidikan untuk mendapatkan gelar S1 di Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM. Setelah berhasil lulus, ia langsung melanjutkan pendidikan di Negeri Paman Sam.

Ia mendaftarkan dirinya untuk meraih gelar Master di Murray State University di Kentucky, Amerika. Usai meraih gelar Master, ia masih memiliki semangat tinggi dan keinginan tahu yang besar akan suatu ilmu sehingga memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya. Gudono memilih Temple University di Pensylvania, Amerika untuk meraih gelar Doktoral. 

Berkat kegigihannya dalam mempelajari ilmu pengetahuan, Gudono berhasil meraih banyak penghargaan. Pada 1 Desember 2011 ia berhasil mendapatkan jabatan Guru Besar dari UGM. Dua tahun kemudian, tepatnya pada 2013, ia juga berhasil meraih Satyalancana Karya Satya XX dari Presiden Republik Indonesia yang menjabat kala itu, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Masih pada tahun yang sama, ia juga berhasil dianugerahi Satyalancana Kesetiaan 25 tahun dari UGM. 

Penghargaan Satyalancana Karya Satya yang diberikan kepada Gudono adalah sebagai tanda kehormatan dari Pemerintah RI kepada para Pegawai Negeri Sipil (PNS). Sebab, mereka telah melaksanakan tugasnya dengan menunjukkan kesetiaan, pengabdian, kecakapan, kejujuran, kedisiplinan, dan bekerja terus-menerus dalam jangka waktu tertentu, seperti dilansir cdn.setneg.go.id.

Tiga tahun setelah mendapatkan Satyalancana Karya Satya, Gudono harus pergi untuk selama-lamanya yang juga meninggalkan 4 orang anak, termasuk Erina Gudono. Pada Jumat, 22 Juli 2016, pukul 23.55 WIB, Profesor Gudono meninggal dunia di apartemen pribadi miliknya di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara. Saat pengecekan untuk memastikan kepergiannya selamanya, ia sedang berada di ambulans untuk dibawa dari apartemennya menuju ke Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta untuk divisum. Lalu, dari Jakarta, jenazah diterbangkan ke Yogyakarta untuk dimakamkan di sana.

Setiba di Yogyakarta, jenazah terlebih dahulu disemayamkan di Balairung UGM. Selanjutnya, jenazah ayah Erina Gudono dibawa ke rumah duka Pandega Padma C-20, Sinduadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta. Esok harinya, pada Sabtu 23 Juli 2016, jenazah dimakamkan pada pukul 19.00 di pemakaman Ngablak, Purwosari, Sleman, Yogyakarta bersebelahan dengan makam ibunda almarhum.

RACHEL FARAHDIBA R

Baca juga: Pura Mangkunegaran Lokasi Ngunduh Mantu Jokowi untuk Kaesang Pangarep dan Erina Gudono

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus