Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengecam keputusan DPR yang bakal membeli TV 43 inci dengan anggaran Rp 1,5 miliar. Rencananya, ada 100 unit TV yang ditempatkan di ruang kerja anggota dewan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Juru Bicara DPP PSI, Kokok Dirgantoro, menyebut keputusan ini merupakan bentuk pemborosan duit rakyat. Apalagi, kata dia, saat ini perekonomian Indonesia sedang tidak baik-baik saja.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Ini pemborosan anggaran justru di saat perekonomian lagi sulit. Ironis banget. Kalau kita pantau di pasar, harganya jauh di bawah penganggaran DPR, hanya berkisar Rp 4 juta sampai Rp 5 juta per unit. Sementara, DPR memasang pagu Rp 15 juta,” kata Kokok dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 5 Oktober 2022.
Dalam situs Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SiRUP) LKPP, terdapat paket dengan nama 'Pengadaan TV LED 43 Inch untuk Ruang Kerja Anggota'. Paket itu diberi nomor 36341964. Volume pekerjaan di situs ini tertulis 100 buah. Adapun sumber dananya dari APBN 2022 dengan total pagu Rp 1,5 miliar. Namun kini, paket tersebut tidak dapat ditemukan di SiRUP LKPP.
Menurut Kokok, duit rakyat tersebut mestinya digunakan dengan penuh tanggung jawab untuk kesejahteraan rakyat. Ia turut mempertanyakan urgensi pemasangan TV mengingat informasi sudah bisa diakses melalui gawai.
“Itu uang rakyat, setiap sen harus digunakan dengan tepat, efisien, dan penuh tanggung jawab,” ujarnya.
Adapun jika DPR berkukuh untuk membeli TV, maka baiknya DPR membeli produk lokal. “Selain pasti lebih murah, DPR akan membantu tumbuh kembangnya industri domestik. Tidak membuang devisa,” kata dia.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.